Abstrak
Penambahan serat abaca untuk slurry seal pada berbagai kadar filler (tinjauan uji konsistensi, setting time dan its)
Oleh :
Eko Anggoro Jati - I1107008 - Fak. Teknik
Slurry Seal adalah lapisan tipis dengan tebal maksimum 10 mm yang terdiri dari
campuran aspal emulsi tanpa pemanasan dengan kandungan agregat bergradasi
halus, mineral filler, air dan bahan tambah lainnya dicampur secara merata dan
dihampar di atas permukaan berbentuk bubur aspal atau slurry. Penambahan Serat
Abaca dan abu batu merupakan upaya meningkatkan kualitas campuran Slurry
Seal yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan daya ketahanan slurry seal
dari beban lalu lintas kendaraan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penambahan Serat Abaca dan abu
batu dengan melakukan eksperimen di dalam laboratorium. Pengujian yang
dilakukan slurry seal dengan tipe III adalah pengujian konsistensi, setting time
dan ITS (Indirect Tensile Strength). Pembuatan dan pengujian benda uji
didasarkan pada spesifikasi khusus Perencanaan Bubur Aspal Emulsi (Slurry
Seal) dari Bina Marga (2008). Sebagai kontrol campuran slurry seal dilakukan
pengujian konsistensi untuk mendapatkan kadar air optimum sebelum dilanjutkan
dengan uji setting time dan uji ITS.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan kadar air 10% penambahan serat
abaca sebanyak 0,3% konsistensi penyebaran rata-rata = 3 cm, begitu juga
dengan penambahan serat abaca yang juga diikuti penambahan abu batu 1-3%
nilai konsistensi tetap sesuai dengan persyaratan dari Bina Marga. Penambahan
serat abaca dan abu batu membuat setting time menjadi lebih cepat daripada
campuran normal tanpa penambahan serat abaca dan abu batu. Penambahan serat
abaca sebanyak 0,3% membuat nilai ITS naik 23,92 kPa dibandingkan dengan
tanpa penambahan serat (23,42 kPa). Nilai ITS maksimum terjadi pada campuran
slurry seal dengan penambahan abu batu 1% dan serat abaca 0,3% sebesar 26,89
kPa.
Kata kunci : slurry seal, konsistensi, setting time dan ITS