Abstrak
Pemanfaatan ekstrak pegagan sebagai bahan campuran pembuatan jamu herbathus dalam bentuk kapsul di cv. herbaltama persada
Oleh :
Maytabari Nur Cahyanti - H3509012 - Fak. Pertanian
Pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang telah digunakan masyarakat Indonesia. Daunnya mengandung asiatikosida berkisar antara 2,53 -6,91 %, asiatic asid, madekasid dan madekasosid, sitosterol dan stigmasterol dari golongan steroid, vallerin, brahmosida, brahminosida dari golongan saponin. Dosis tinggi dari glikosida saponin dalam pegagan mempunyai manfaat meredakan rasa nyeri. Pemanfaatan pegagan sebagai obat, dibuat dalam bentuk sediaan jamu kapsul yang lebih praktis dari segi pengkonsumsiannya.
Metode dasar yang digunakan adalah wawancara, pelaksanaan kegiatan magang di perusahaan dan studi pustaka, sedangkan pengambilan lokasi magang disesuaikan dengan kajian yang diambil.
Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa proses ekstraksi pegagan di CV. Herbaltama Persada meliputi pemilihan bahan baku, sortasi kering, eksraksi, penamabahan serbuk pegagan, pengovenan, penggilingan dan pengayakan. Metode ekstraksi yang digunakan CV. Herbaltama Persada dalam proses pembuatan jamu Herbathus adalah metode digesti, yaitu proses penyarian dengan pengadukan kontinu yang dilakukan pada temperatur 40-50 0C. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu Herbathus adalah ekstrak kering kunir putih, pegagan, meniran dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Proses pengkapsulan menggunakan alat sederhana dengan ukuran kapsul 0. Proses akhir pembuatan jamu Herbathus adalah pencampuran bahan, pengkapsulan, pembersihan kapsul, pemasukan dalam botol, pengemasan dan pemberian label. Rata-rata kapsul yang dihasilkan untuk satu kali produksi adalah 8800 kapsul. Produk dipasarkan menggunakan strategi pemasaran direct selling dan menghasilkan laba Rp 15.182.000/bulan.
Kata kunci : Pegagan, Ekstraksi, Kapsul