Abstrak
Kajian Karakteristik Fisikokimia Dan Sensori Tepung Tempe ”Bosok” Sebagai Bumbu Masak Pada Variasi Suhu Pengeringan
Oleh :
Lorenzia Ajeng Pradipta - H0607019 - Fak. Pertanian
Tempe “bosok” merupakan tempe kedelai segar yang fermentasinya
diperpanjang selama 3-5 hari sehingga menjadi “bosok”. Tempe “bosok”
digunakan sebagai penyedap untuk membuat masakan oleh masyarakat Jawa
khususnya Jawa Tengah. Pada umumnya, tempe “bosok” dijual dan dikonsumsi
dalam bentuk tempe “bosok” segar. Jika fermentasi tempe “bosok” dilanjutkan
terlalu lama, maka tempe “bosok” menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Oleh
karena itu diperlukan suatu teknologi untuk memperpanjang umur simpan dan
mempermudah penggunaannya yaitu dengan menjadikan tepung tempe “bosok”
melalui proses pengeringan menggunakan berbagai suhu pengering. Pembuatan
tempe “bosok” mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) Tempe
Overripe, tempe kedelai diinkubasi pada inkubator dengan menggunakan suhu
terkendali 30°C selama 5 hari atau 120 jam (tempe overripe 1).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik (bulk density,
kelarutan tepung, dan daya serap air), kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein
terlarut, kadar lemak, kadar gula reduksi dan aktivitas antioksidan), dan sensori
tepung tempe “bosok” sebagai bumbu masak dengan variasi suhu pengeringan.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui suhu pengeringan yang
efektif dalam menghasilkan karakteristik fisikokimia dan karakteristik sensori
yang disukai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan satu faktor yaitu berbagai variasi suhu pengeringan pada suhu 55°C, 60°C,
dan 65°C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung tempe “bosok” pada suhu
pengeringan 60°C mempunyai karakteristik fisik dan kimia yang efektif serta
karakteristik sensori yang disukai panelis. Tepung tempe “bosok” dengan suhu
pengeringan 60°C menghasilkan rendemen 28,10%, bulk density 0,53 g/cm3,
kelarutan tepung 99,9972%, daya serap air 1,96 ml/g, kadar air 8,45%, kadar abu
4,03%, kadar lemak 6,73%, kadar protein terlarut 4,55%, kadar gula reduksi
2,07%, dan aktivitas antioksidan sebesar 32,09%. Karakteristik sensori tepung
tempe “bosok” dengan suhu pengeringan 60°C yang disukai panelis adalah tepung
tempe “bosok” yang memiliki warna coklat, aroma khas tempe “bosok” yang
tidak terlalu menyengat, dan tekstur yang halus dan kering.