Abstrak


Eksistensi Wayang Beber Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Jawa Di Pacitan


Oleh :
Mukhlis Prasetya - K4406005 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui eksistensi Wayang Beber Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo kabupaten Pacitan, (2) Makna filosofi yang ada di dalam Wayang Beber Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, (3) Upaya yang dilakukan untuk melestarikan wayang beber di Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus terpancang tunggal. Sampel diambil dengan pendekatan yang bersifat purposive sampling dengan cara pemilihan informan yang dianggap layak dan sangat mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan. Sumber data yang dipergunakan diantaranya adalah: informan, tempat dan peristiwa, serta sumber tertulis. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara, observasi dan analisis dokumen. Teknis analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Eksistensi Wayang Beber sebagai warisan budaya adiluhung tidak dapat eksis karena kalah dengan hiburan modern dan terabaikan oleh pengaruh unsur-unsur budaya asing. Wayang Beber dapat eksis lagi karena dipilihnya Dalang Tiban sebagai bentuk pelestarian karena adanya pengganti dalang yang sebelumnya, (2) Makna filosofi yang ada di dalam Wayang Beber yaitu makna perjalanan adalah laku atau tindakan rohani menuju tingkat spiritual terdalam melawan hawa nafsu. Filosofi bentuk yakni Panji yang memiliki karakter wajah menghadap ke bawah menggambarkan bahwa manusia harus rendah diri. Raja Klana digambarkan dengan mata merah memiliki arti penuh dengan sifat angkara murka, (3) Upaya pelestarian adalah Wayang Beber masih sesekali diadakan pertunjukan jika ada masyarakat yang memiliki Khaul dan masih adanya peminat dari Wayang Beber. Upaya lain dilakukan oleh Mangkunegaran Solo yang meniru Wayang Beber.