Abstrak


Potensi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L.) Budidaya Secara Organik Dalam Sistem Agroforestri


Oleh :
Agus Priyanto - H0708067 - Fak. Pertanian

Kedelai merupakan bahan makanan yang sangat penting. Kebutuhan dan permintaan kedelai semakin hari semakin meningkat, akan tetapi peningkatan kebutuhan tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan. Penurunan luas lahan pertanian karena alih fungsi lahan menjadikan perluasan lahan pertanian ke kawasan hutan dengan sistem agroforestri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai Mei 2012 di Desa Gunung Gajah, Cawas, Klaten. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor 1: varietas kedelai (Grobogan, Anjasmara, Argomulya, dan Mutiara), dan faktor 2: macam pupuk (pupuk organik 5 ton/ha dan pupuk organik 5 ton/ha ditambah pupuk mikro), setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik daun (indeks luas daun, luas daun spesifik, dan harga satuan daun), laju pertumbuhan absolut, jumlah cabang, bintil akar, biomassa, jumlah polong kedelai dan berat polong kedelai, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks luas daun, luas daun spesifik, dan harga satuan daun, jumlah cabang, serta biomassa belum optimal. Dengan kurangnya aspek pertumbuhan tersebut berpengaruh pada komponen hasil diantaranya berat biji hasil produksi yaitu Anjasmara 236,15 kg/ha, Grobogan 203,23 kg/ha, Mutiara 168,96 kg/ha, dan Argomulyo 128,86 kg/ha (sangat rendah). Keempat varietas (Grobogan, Anjasmara, Argomulyo dan Mutiara) potensial untuk dibudidayakan dengan sistem agroforestry, akan tetapi perlu pengembangan seperti pemupukan yang lebih baik serta pemangkasan agar pertumbuhan dan hasil semakin baik.