Abstrak


Analisis Bakteri Rizosfer Terkulturkan Dengan Pcr-Risa: Hubungannya Dengan Kesupresifan Tanah Terhadap Busuk Pangkal Bawang Putih


Oleh :
Retno Wulandari - H0708142 - Fak. Pertanian

Tawangmangu, Jawa Tengah Merupakan Salah Satu Daerah Penghasil Bawang Putih Yang Cukup Pesat. Namun Demikian, Produksi Bawang Putih Setiap Tahunnya Menurun Karena Adanya Serangan Fusarium Oxysporum F. Sp. Cepae. Busuk Pangkal Yang Disebabkan Fusarium Oxysporum F. Sp. Cepae Merupakan Salah Satu Penyakit Penting Pada Bawang Putih Di Tawangmangu, Karanganyar. Dan Juga Merupakan Salah Satu Faktor Penyebab Kehilangan Hasil Bawang Putih Sejak 1973, Selama Di Lahan Maupun Selama Penyimpanan. Insidens Penyakit Di Lapangan Mempunyai Tingkat Ringan Sampai Berat. Keterlibatan Agens Pengendalian Hayati Perlu Dilakukan Dalam Hubungannya Dengan Mekanisme Kesupresifan Tanah. Oleh Karena Itu, Perlu Informasi Dasar Tentang Hubungan Struktur Komunitas Mikrob Dengan Kesupresifan Tanah Tersebut. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mempelajari Struktur Komunitas Bakteri Rizosfer Yang Terkulturkan Dari Bawang Putih Dengan Pcr-Risa Dan Hubungannya Dengan Kesupresifan Tanah Terhadap Busuk Pangkal Bawang Putih. Struktur Komunitas Bakteri Rizosfer Di Analisis Menggunakan Metode Pcr-Risa (Polimerase Chain Reaction-Ribosomal Intergenic Spacer Analysis) Dari Ekstraksi Dna Hasil Pengkulturan. Penelitian Dilaksanakan Mulai Oktober 2011 Sampai September 2012 Di Lahan Tawangmangu, Surakarta Dan Yogyakarta. Penentuan Sampel Dengan Metode Purposive Sampling. Sampel Yang Diambil Adalah Perakaran Tanaman Sehat Dan Sakit Dari Tanah Supresif Dan Kondusif. Sampel Yang Telah Diambil Kemudian Dikulturkan Di Media Tsa, Selanjutnya Diekstraksi Menggunakan DnamiteĀ® Kit. Amplifikasi Dna Menggunakan Metode Pcr-Risa Kemudian Hasil Amplifikasi Divisualisasi Menggunakan Agarose Gel 2% Dan Page 12%. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Ada Perbedaan Struktur Komunitas Bakteri Rizosfer Pada Tanah Supresif Dan Kondusif, Baik Tanaman Yang Sehat Maupun Tanaman Yang Sakit. Komunitas Bakteri Rizosfer Pada Tanah Kondusif Cenderung Berpotensi Lebih Beragam Dibandingkan Tanah Supresif. Hal Ini Bisa Dilihat Dari Jumlah Dan Ketebalan Pada Pola Pita Dna. Berdasarkan Analisis Upgma Menunjukkan Bahwa Terdapat Pengelompokkan Dari Masing-Masing Sampel Berdasarkan Kondisi Tanaman. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Struktur Komunitas Bakteri Tanaman Sehat Berbeda Dengan Tanaman Sakit.