Abstrak
Kajian Intertekstual Dan Nilai Pendidikan Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi
Oleh :
Tri Indrayanti - S841108033 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian Ini Bertujuan Untuk Menjelaskan Dan Mengungkapkan: (1) Struktur Pembangun Novel Sang Pemimpi Dan Novel Ranah 3 Warna; (2) Persamaan Dan Perbedaan Struktur Pembangun Novel Sang Pemimpi Dan Novel Ranah 3 Warna Menggunakan Pendekatan Intertekstual; (3) Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terkandung Di Dalam Kedua Novel Tersebut.
Penelitian Ini Menggunakan Metode Kualitatif-Deskriptif. Metode Ini Digunakan Untuk Menggali Sumber Informasi Dan Data Berupa Teks-Teks Sastra, Sehingga Data Yang Tampil Berupa Konsep-Konsep Atau Kategori-Kategori Yang Tidak Dapat Dihitung Secara Statistik. Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan: Teknik Interaktif Meliputi Observasi Berperan Dan Focus Group Discussion. Teknik Noninteraktif Meliputi Mencatat Dokumen Atau Arsip (Content Analysis), Observasi Tak Berperan, Teknik Simak Dan Catat, Dan Teknik Riset Pustaka. Dalam Melakukan Pengumpulan Data, Peneliti Menyadari Bahwa Posisi Dan Peran Utamanya Adalah Sebagai Alat Pengumpul Data (Human Instrument), Sehingga Kualitas Data Yang Diperoleh Akan Bergantung Dari Kualitas Penelitinya. Data Yang Sudah Terkumpul Dianalisis Dengan Teknik Analisis Model Analisis Interaktif Dengan Tiga Alur Kegiatan, (1) Reduksi Data, (2) Penyajian Data, Dan (3) Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi.
Hasil Temuan Penelitian Menggunakan Pendekatan Intertekstual Menunjukkan Bahwa Kedua Novel Tersebut: (1) Memiliki Unsur Pembangun Yang Padu, Dari Unsur Pembangun Yang Ditemukan Novel Sang Pemimpi Terbit Terlebih Dahulu Merupakan Hipogram, Sedangkan Novel Ranah 3 Warna Yang Terbit Sesudahnya Disebut Sebagai Transformasinya; (2) Unsur-Unsur Pembangun Kedua Novel Memiliki Persamaan Dan Perbedaan. Diantaranya: Tema Kedua Novel Sama, Yaitu Perjuangan Dalam Mengarungi Kehidupan Serta Kepercayaan Terhadap Kekuatan Mimpi, Cita-Cita Atau Pengharapan; Alur Atau Plot Kedua Novel Memiliki Persamaan, Yaitu Alur Campuran (Gabungan Antara Alur Maju Dan Mundur); Penokohan Dan Perwatakan Kedua Novel Terdiri Dari Tokoh Protagonis, Tokoh Antagonis, Tokoh Sentral Dan Tokoh Tambahan; Setting Atau Latar Kedua Novel Memiliki Perbedaan Dalam Latar Tempat, Latar Primer Novel Sang Pemimpi Manggar-Mangai, Bangka Belitong Sedangkan Novel Ranah 3 Warna Yaitu Maninjau-Sumbar, Bandung Dan Kanada; Sudut Pandang (Point Of View) Memiliki Perbedaan, Dalam Novel Sang Pemimpi Menggunakan Sudut Pandang Persona Pertama “Aku” Dan Sudut Pandang Persona Ketiga “Dia”, Sedangkan Novel Ranah 3 Warna Menggunakan Sudut Pandang Persona Pertama “Aku”; Percakapan Atau Dialog Dalam Kedua Novel Memiliki Perbedaan, Dalam Novel Sang Pemimpi Lebih Banyak Menggunakan Bahasa Indonesia-Melayu, Sedangkan Dalam Novel Ranah 3 Warna Lebih Banyak Menggunakan Bahasa Indonesia-Minang, Bahasa Sunda, Dan Bahasa Asing (Prancis, Inggris Dan Arab); Gaya Bercerita Secara Struktural Memiliki Persamaan Dan Perbedaan, Dalam Novel Sang Pemimpi Memiliki Gaya Bercerita Yang Menarik, Komikal Serta Menggunakan Gaya Bercerita Bertabur Metafora, Personifikasi Dan Hiperbola, Sedangkan Dalam Novel Ranah 3 Warna Lebih Menggunakan Bahasa Yang Berdenotatif, Banyak Menggunakan Kata-Kata Motivasi Sehingga Menumbuhkan Optimitas Pembaca; (3) Nilai Pendidikan Yang Terkandung Di Dalam Novel Sang Pemimpi Dan Novel Ranah 3 Warna Yaitu Pendidikan Moral, Pendidikan Religius, Pendidikan Sosial, Pendidikan Kultural, Pendidikan Estetika, Dan Pendidikan Praktis.