Abstrak
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Cumulative Abnormal Return Saham
Oleh :
Yessy Patrysia Simanungkalit - F1310094 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Pasar modal merupakan salah satu penunjang kegiatan perekonomian suatu negara. Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat membantu memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaaan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan temuan empiris tentang pengaruh rasio keuangan terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan yang masuk kriteria manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 - 2010. Data-data yang digunakan berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Sedangkan data harga saham dari masing-masing perusahaan serta indeks harga saham gabungan (IHSG) diperoleh dari buku IDX dan JSX. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 126 perusahaan dengan kriteria saham aktif. Sampel yang dipilih secara purposive sampling berjumlah 30 perusahaan. Teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi, analisis statistik deskriptif, dan analisis uji asumsi klasik.
Penelitian ini menguji lima hipotesis, yaitu ROA berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return, CR berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return, DER berpengaruh negatif terhadap cumulative abnormal return, NPM berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return, dan TATO berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kinerja keuangan (ROA, CR, DER, NPM, TATO) berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham.
Dari hasil perhitungan statistik ROA, CR, DER, NPM dan TATO memiliki pengaruh sebesar 86,7% terhadap cumulative abnormal return dan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi akuntasni yang ditunjukkan oleh ROA, CR, DER, NPM, dan TATO relevan dalam pembuatan keputusan ekonomi bagi para investor di BEI khususnya untuk saham-saham pada sektor industri manufaktur.