Abstrak


Evaluasi kebijakan kredit pada pusat koperasi waris Surakarta tahun 2005


Oleh :
Chairul Suhendra - F3303137 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Pusat Koperasi WARIS Surakarta merupakan salah satu dari koperasi yang ada di Surakarta yang mempunyai beberapa unit usaha dengan salah satunya adalah unit simpan pinjam. Atas kredit yang diberikan pada nasabah, selalu membawa risiko tidak tertagih. Untuk meminimalkan risiko tidak tertagih tersebut, maka kebijakan dalam hal pengajuan, pencairan dan penagihan kredit sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan agar dana kerja koperasi dalam unit simpan pinjam tidak mengalami kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kebijakan Pusat Koperasi WARIS Surakarta dalam pengelolaan kredit bagi anggotanya. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa Pusat Koperasi WARIS Surakarta khususnya unit simpan pinjam, telah menetapkan kebijakan dalam hal pengajuan pencairan, penagihan dan pengelolaan kredit yang diberikan pada anggotanya. Analisis data yang dilakukan penulis memperoleh temuan bahwa unit simpan pinjam Pusat Koperasi WARIS Surakarta mempunyai kredit macet sebesar Rp 12.548.800,00 atau sebesar 15,5%.Besarnya prosentase kredit macet tersebut berada di atas prosentase kredit macet yang telah ditentukan yaitu sebesar 10%. Hal ini mengindikasikan bahwa unit simpan pinjam pusat koperasi WARIS Surakarta belum mampu mengelola secara baik kredit yang diberikan kepada para anggotanya. Disamping itu Pusat Koperasi WARIS Surakarta mempunyai risiko untuk menanggung kredit macet pada periode berikutnya. Hal ini dikarenakan pada tahun 2005 masih terdapat kredit bermasalah dan kredit yang diragukan dalam jumlah yang signifikan. Besarnya kredit bermasalah adalah sebesar Rp 9.548.000,00 dan jumlah kredit yang diragukan adalah sebesar Rp 5.456.000,00. Besarnya prosentase kredit macet, kredit bermasalah dan kredit yang diragukan disebabkan oleh belum sepenuhnya prosedur pengajuan, pencairan dan penagihan kredit dilakukan oleh unit simpan pinjam Pusat Koperasi WARIS Surakarta. Temuan atas penelitian yang telah dilakukan menjadi dasar bagi penulis untuk mengajukan rekomendasi bagi Pusat Koperasi WARIS Surakarta khususnya unit simpan pinjamnya. Seharusnya unit simpan pinjam Pusat Koperasi WARIS menerapkan kebijakan atau prosedur dalam hal kredit seperti yang telah ditetapkan, terutama dalam melakukan analisis lapangan terhadap setiap pengajuan kredit yang diterima. Hal ini perlu dilakukan untuk cross check informasi dengan kondisi riil calon nasabahnya. Selain itu, hendaknya koperasi lebih tegas dalam menangani kredit macet dengan melakukan penyitaan agunan kredit untuk mengganti jumlah kredit macet sehingga dapat mengurangi risiko kerugian yang harus ditanggung.