Abstrak
Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Naskah Lakon Sandosa Sokrasana: Sang Manusia Karya Yanusa Nugroho
Oleh :
Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani - S110908005 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekohesian alat-alat bahasa secara gramatikal dan leksikal serta menjelaskan aspek kontekstual dalam naskah lakon sandosa Sokrasana: Sang Manusia karya Yanusa Nugroho. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah data kebahasaan berupa tuturan-tuturan dari naskah lakon sandosa Sokrasana: Sang Manusia yang di dalamnya terdapat alat-alat wacana aspek gramatikal atau leksikal, sedangkan penyediaan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Sumber datanya adalah naskah lakon sandosa yang berjudul Sokrasana: Sang Manusia karya Yanusa Nugroho. Dalam menganalisis data digunakan metode distribusional dengan teknik BUL (Bagi Unsur Langsung) dan dilanjutkan dengan penerapan beberapa teknik lanjutan, seperti teknik ganti dan teknik lesap.
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa secara tekstual naskah lakon sandosa Sokrasana: Sang Manusia merupakan sebuah wacana yang memperlihatkan kepaduan bentuk dan keserasian makna. Kepaduan bentuk wacana naskah lakon tersebut didukung oleh aspek gramatikal, yaitu pengacuan, penyulihan, pelesapan, dan perangkaian. Dalam aspek gramatikal, didominasi oleh pengacuan hingga mencapai 73,43%, sedangkan perangkaian 22,06%, pelesapan 2,76%, dan penyulihan 1,75%. Keserasian makna didukung oleh aspek leksikal, yaitu sanding kata 22,39%, lawan kata 25,37%, pengulangan 22,39%, padan kata 16,42%, kesepadanan 7,46%, dan hubungan atas-bawah 5,97%.
Selanjutnya, dalam analisis kontekstual, konteks situasi dan konteks kultural pada naskah lakon sandosa Sokrasana: Sang Manusia dapat dipahami melalui prinsip penafsiran personal, lokasional, temporal, prinsip analogi dan inferensi. Pemahaman makna wacana melalui inferensi berdasarkan konteks yang menyertainya, yaitu konteks fisik, konteks epistemis, konteks linguistik, dan konteks sosial.