Abstrak
Pemakaian Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Jawa Di Pasar Elpabes Proliman Balapan Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)
Oleh :
Sukmawan Wisnu Pradanta - C0107048 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk AK dan CK. (2) menjelaskan fungsi AK dan CK. (3) menjelaskan faktor yang melatarbelakangi pemakaian AK dan CK yang terjadi di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta. Sumber data penelitian ini berasal dari informan. Informan dipilih berdasarkan penutur yang berperan di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan. Dalam hal ini sampel berupa tuturan bahasa Jawa yang terdapat AK dan CK bahasa Jawa di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta. Metode pengambilan data dengan metode simak. Sedangkan, metode analisis data menggunakan metode agih dan padan.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk AK di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta adalah (1) AK dari BJRN ke dalam BI, (2) AK dari BJRK ke dalam BI, (3) AK dari BJRN ke dalam BJRK. Kemudian fungsi pemakaian AK ditemukan sebagai berikut: (1) lebih persuasif membujuk atau menyuruh mitra tutur (O2), (2) lebih argumentatif meyakinkan mitra tutur, (3) lebih komunikatif untuk menjelaskan, (4) lebih prestis, (5) menimbulkan rasa simpatik. Faktor yang melatarbelakangi pemakaian AK yang ditemukan sebagai berikut: (1) penutur (O1), (2) pokok pembicaraan, (3) untuk membangkitkan rasa humor, (4) untuk sekedar bergengsi. CK yang terjadi di Pasar Elpabes Proliman Balapan, Surakarta dibagi menjadi 6 bentuk menurut struktur kebahasaan yang terlibat di dalamnya sebagai berikut: (1) CK berwujud penyisipan kata dasar, (2) CK berwujud penyisipan kata jadian, (3) CK berwujud penyisipan frasa, (4) CK berwujud penyisipan perulangan kata, (5) CK berwujud penyisipan baster, (6) CK berwujud penyisipan klausa. Sedangkan fungsi CK yang ditemukan ada 4 yaitu (1) lebih argumentatif meyakinkan mita tutur (O2), (2) lebih persuasif menyuruh mitra tutur, (3) menegaskan maksud tertentu, (4) lebih prestis. Kemudian faktor yang melatarbelakangi pemakaian CK ada 3 yang ditemukan yaitu: (1) identifikasi peranan dan peran sosial penutur, (2) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur (O1), dan (3) penutur (O1) ingin menafsirkam atau menjelaskan maksud yang diinginkannya.