Abstrak


Zonasi Potensi Pencemaran Airtanah Bebas Untuk Arahan Penggunaan Lahan Di Antara Sungai Grompol Dengan Sungai Tempuran Kabupaten Karanganyar Tahun 2011


Oleh :
Yunus Aris Wibowo - K5407049 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui dan melakukan analisis tentang zonasi potensi pencemaran airtanah bebas secara statis di antara Sungai Grompol dengan Sungai Tempuran. (2) Mengetahui dan melakukan analisis tentang zonasi potensi pencemaran airtanah bebas secara Dinamis di antara Sungai Grompol dengan Sungai Tempuran. (3) Membuat arahan penggunaan lahan sesuai dengan hasil yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan spasial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan bentuklahan yang ada di antara Sungai Grompol dengan Sungai Tempuran. Sampel yang diambil adalah kedalaman muka airtanah bebas dan tekstur tanah yang diperoleh dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi lapangan, wawancara, uji laboratorium dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah scoring faktor-faktor yang berpengaruh terhadap potensi pencemaran airtanah bebas, dan analisis peta menggunakan aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Potensi pencemaran airtanah bebas secara statis daerah di antara Sungai Grompol dengan Sungai Tempuran termasuk dalam tiga kelas yaitu potensi agak mudah tercemar dengan luas 770,930 Hektar (12,41%), potensi agak sulit tercemar dengan luas 5372,940 Hektar (86,48%), potensi sulit tercemar dengan luas 68,822 Hektar (1,108%), (2) Potensi pencemaran airtanah bebas secara dinamis di antara Sungai Grompol dengan Sungai Tempuran terdiri dari dua kelas, yaitu kelas potensi agak sulit tercemar dengan luas 347,404 Hektar (5,59 %) dan kelas potensi sulit tercemar 5865,287 Hektar (94,41%). (3) Arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan hasil penelitian, yaitu kelas potensi kelas potensi agak mudah tercemar, digunakan sebagai permukiman dengan tingkat kepadatan rendah, pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering, kelas potensi agak sulit tercemar, digunakan sebagai permukiman dengan tingkat kepadatan penduduk rendah sampai sedang, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, kawasan industri kecil sampai menengah dan peternakan dalam skala kecil, kelas potensi sulit tercemar, sebaiknya dikembangkan sebagai pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, permukiman dengan tingkat kepadatan penduduk rendah sampai sedang dengan sistem sanitasi dan pembuangan limbah rumah tangga yang baik.