Abstrak


Tingkat kesehatan bank sebelum dan sesudah kenaikan BBM Oktober 2005 (studi pada PD BPR. BKK Grogol)


Oleh :
Tiara Dianing Ratri - F1205590 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD BPR BKK) Grogol dilihat dari perkembangan tingkat kesehatan keuangan antara sebelum dan sesudah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Oktober 2005. Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan data laporan keuangan publikasi pada bulan Desember 2004 yang mewakili periode sebelum kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Oktober 2005 dan laporan keuangan publikasi bulan Desember 2006 yang mewakili periode sesudah kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Oktober 2005. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan teknik wawancara yaitu dengan berkomunikasi langsung dengan responden ataupun bagian-bagian yang terkait untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta dengan melakukan studi pustaka berupa pengumpulan data atau mengambil beberapa sumber pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio CAMEL, yang terdiri dari faktor (i) permodalan (Capital) yang diukur dengan CAR, (ii) Kualitas Aktiva Produktif (Asset) yang diukur dengan KAP dan PPAP, (iii) Manajemen (Management) yang diukur dengan kualitas manajemen, Rentabilitas(Earning) yang diukur dengan ROA dan BOPO serta Likuiditas (Liquidity) yang diukur dengan Cash Ratio dan LDR. Berdasarkan hasil penelitian, faktor permodalan PD. BPR BKK Grogol sebelum dan sesudah kenaikan Bahan Bakar Minyak pada Oktober 2005, menunjukkan adanya penurunnya CAR sebesar 21.54% menjadi 15.30%. Namun untuk faktor Kualitas Aktiva Produktif PD.BPR BKK Grogol, menunjukkan adanya nilai Kualitas Aktiva Produktif bank yang membaik yaitu 4.12% menjadi 3.58%. Begitu pula untuk rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dari 89.92% menjadi 12.43% dan manajemen yang menunjukan adanya peningkatan dari 95 menjadi 97. Tetapi hal yang berbeda terjadi dalam faktor Rentabilitas pada rasio ROA yang menurun sebesar 5.9% menjadi 4.22%dan BOPO yang menunjukkan adanya peningkatan dari 81.23% menjadi 82.55%. Pada faktor Likuiditas, Cash Ratio menunjukkan adanya peningkatan sebesar 15.10% menjadi 38.92% sedangkan untuk LDR memperlihatkan nilai yang menurun dari 85.93% menjadi 76.75%. Namun secara keseluruhan nilai tingkat kesehatan bank meningkat, dari 93.45% menjadi 94.16% ini menunjukkan bahwa bank dapat memanage tingkat kesehatan dari pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas bank ini antara lain diharapkan bank melakukan ekspansi kredit dan selalu menjaga kredit bermasalah agar tidak meningkat secara nominal, sebab hal tersebut akan berdampak pada menurunnya rentabilitas bank itu sendiri