Abstrak
Hubungan Paparan Pornografi Melalui Media Massa Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Sma Negeri 2 Surakarta
Oleh :
Agung Ismanuworo - G0009006 - Fak. Kedokteran
Latar Belakang: Seiring pesatnya perkembangan media, semakin pesat pula pornografi berkembang. Mudahnya akses akan media membuat remaja tambah rentan akan paparan pornografi. Hal ini akan berujung pada banyaknya remaja dengan perilaku seksual yang buruk. Kecenderungan remaja terhadap perilaku seksual yang menyimpang sering berujung pada Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dan aborsi. Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) yang berujung aborsi di Indonesia sendiri mencapai 2,4 juta jiwa per tahun. Sementara di Surakarta sendiri, sekitar 30,09% remaja pria SMA pernah melakukan hubungan seksual dan 5,33% di antaranya adalah remaja wanita. Kebanyakan alasan remaja melakukan hubungan seksual ini adalah karena pengaruh lingkungan dan video yang berbau pornografi. Oleh karena itu peneliti akan mencoba mencari hubungan paparan pornografi dengan perilaku seksual remaja sebagai langkah awal untuk menurunkan angka perilaku seksual yang buruk di kalangan remaja.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dari seluruh siswa SMA Negeri 2 Surakarta kelas X, XI dan XII. Total sampel yang digunakan sejumlah 103 sampel berdasarkan teori simple random sampling. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Chi square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dari 103 sampel remaja SMA Negeri 2 Surakarta terdapat 57 siswa (55,34%) yang pernah terpapar pornografi selama satu bulan terakhir. Sejumlah 21 siswa (20,39%) memiliki perilaku seksual buruk, sedangkan 82 siswa lainnya (79,61%) memiliki perilaku seksual yang baik. Siswa yang pernah terpapar dan berperilaku seksual buruk berjumlah 16 siswa (15,53%), sementara siswa yang mengaku belum pernah terpapar dalam satu bulan terakhir namun berperilaku seksual buruk berjumlah 5 siswa (4,85%).
Simpulan: Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara paparan pornografi dengan perilaku seksual remaja (p = 0,031).