Abstrak


Media Dan Penyajian Berita Rekonsiliasi (Studi Analisis Isi Penyajian Berita Rekonsiliasi Dan Konflik Pasca Rekonsiliasi Keraton Kasunanan Surakarta Di Surat Kabar Harian Solopos Dan Suara Merdeka Periode Mei - Juni 2012)


Oleh :
Erlita Kusumaningtiyas - D0208061 - Fak. ISIP

Pers sebagai institusi sosial dalam menjalankan fungsi dan peranannya sesungguhnya tidak bebas nilai. Pers memiliki tiga pilar penyangga yang berfungsi untuk saling menopang, yaitu idealisme, komersialisme, dan profesionalisme. Dimana dalam pengaplikasiannya, pilar-pilar tersebut ada kalanya mengalami benturan. Dimana pers berpegang pada idealismenya, tetapi mempertahankan hidupnya dengan cara komersil, dan harus tetap profesional dalam menyajikan suatu berita. Pilar-pilar tersebut tentu juga akan memberikan pengaruh kepada suatu media massa terhadap bagaimana cara mereka merekonstruksi kemudian menyajikan berita, dan bagaimana kecenderungan isi pemberitaannya. Sehingga dalam penyajiannya surat kabar satu memiliki kecenderungan yang berbeda dengan surat kabar lainya. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dari jumlah frekuensi, pengambilan narasumber informasi, kecenderungan pemberitaan, penempatan halaman serta penurunan berita ke dalam jenis berita tertentu. Penelitian ini memusatkan perhatian pada analisis isi tentang penyajian Berita Rekonsiliasi dan Konflik Pasca Rekonsiliasi Keraton Kasunanan Surakarta di Surat Kabar Harian Solopos dan Suara Merdeka periode Mei-Juni 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memaparkan keadaan yang terdapat pada populasi, sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis isi dengan menggunakan uji statistik chisquare untuk mengetahui apakah terdapat pebedaan yang signifikan dalam penyajian berita Rekonsiliasi dan Konflik Pasca Rekonsiliasi Keraton Kasunanan Surakarta di Surat Kabar Harian Solopos dan Suara Merdeka periode Mei-Juni 2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada kategori narasumber berita nilai > nilai kritis (10,00 > 9,49), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk kategori kecenderungan pemberitaan < nilai kritis (2,31 < 5,99) sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada kategori penempatan halaman > nilai kritis (19,82 > 3,84), sehingga pada kategori penempatan halaman terdapat perbedaan yang signifikan. Pada kategori jenis berita < nilai kritis (4,52 < 5,29), sehingga pada kategori jenis berita tidak terdapat perbedaan yang signifikan.