Abstrak
Teknik Putaran Miring Dan Perkembangan Keramik Bayat Klaten
Oleh :
Dini Caraka Pakarti - C0608016 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Pemasalahan yang dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah (1).
Bagaimana latar belakang dan konteks kemunculan teknik putaran miring di
Bayat Klaten. (2). Bagaimana spesifikasi proses dan karakteristik hasil keramik
dari teknik putaran miring di Bayat Klaten. (3). Bagaimana perkembangan
kerajinan keramik Bayat Klaten yang terkait dengan teknik putaran miring.
Tujuan dalam Penelitian ini meliputi (1). Mengungkap latar belakang
kemunculan teknik putaran miring keramik Bayat Klaten. (2). Mengungkap
konteks (konsepsi) teknik putaran miring keramik Bayat Klaten sehingga masih
berkembang hingga sekarang. (3). Memaparkan spesifikasi proses dan
karakteristik hasil dari teknik putaran miring Bayat. (4). Memaparkan
perkembangan gerabah dan keramik Bayat sekarang ini.
Berdasar permasalahan yang dikaji adalah teknologi tradisional dan benda
seni produk seni-budaya suatu masyarakat, maka menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Karena tujuan dari penelitian ini terfokus pada upaya pemaparan
(deskripsi), maka menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif.
Tujuan utama adalah menangkap proses untuk menemukan makna pada perilaku
berkesenian suatu masyarakat, maka batasan ruang bergeraknya bernuansa sosiokultural.
Teknik Putaran Miring adalah teknik khusus yang banyak dipakai oleh para
perajin keramik dan gerabah Bayat. Teknik ini telah diwariskan secara-turun
temurun selama tradisi gerabah ada di Bayat. Kekhususan teknik ini lebih sesuai
digunakan oleh kaum perempuan, hal ini dapat dirunut dari tradisi berpakain
kaum perempuan lama juga cara dan posisi duduk pada saat menggunakan teknik
ini. Gerabah dan keramik yang dihasilkan dengan teknik Putaran Miring memiliki
tingkat ketipisan yang luar biasa, akurasi silindris yang tinggi, serta mampu
menghasilkan jumlah keramik yang banyak dalam waktu singkat.
Dengan adanya beberapa pembinaan teknik, pengarahan manajemen,
pengenalan ke pusat-pusat pemasaran, hingga sentuhan perkembangan Teknologi
Informasi; menjadikan kerajinan Gerabah dan Keramik Bayat mengalami
kemajuan yang luar biasa. Gerabah Bayat yang semula hanya sekedar laku di
pasar-pasar tradisional, sekarang sudah mampu menembus pasar kota-kota besar
Indonesia, bahkan manca-negara. Karya-karya gerabah dan keramik yang
dihasilkan perajin Bayat ada banyak dan beragam. Selain teknik Putaran Miring,
teknik lain yang sering mereka gunakan antara lain adalah teknik pijit (tebinerisuke),
teknik plintir (tamaneri-suke), teknik tatap-tandas, dan teknik cetak tekan.
Karya-karya yang banyak mereka produksi antara lain: poci-set, peralatan makan
dan minum, genthong berbagai ukuran, celengan, periuk, dan sebagainya.