Abstrak


Pernikahan Pasangan Beda Etnis Antara Etnis Jawa Dengan Etnis Tionghoa (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pernikahan Beda Etnis Antara Etnis Jawa Dengan Etnis Tionghoa Di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres)


Oleh :
Faisal Rendy Kurniawan - D0307037 - Fak. ISIP

Pernikahan adalah sebuah pranata untuk mengesahkan hubungan dua anak manusia yang berbeda jenis kelamin sehingga menjadi pasangan intim suami istri. Pernikahan dari pasangan yang berbeda suku apalagi etnis atau ras masih menjadi pertimbangan. Dari segi sosial, terlihat adanya perbedaan yang menonjol antara masyarakat pribumi dengan etnis Tionghoa. Diantara penduduk pribumi dengan etnis Tionghoa sulit berbaur satu sama lain, dikarenakan adanya rasa kurang percaya terhadap yang berlainan etnis. Terlebih dapat dilihat saat ini tembok sosial tampak secara fisik memisahkan pemukiman penduduk asli dengan etnis Tionghoa (Pranowo, 1994: 5). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pernikahan beda etnis antara Etnis Jawa dengan Etnis Tionghoa di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres di Kota Surakarta. Penelitian ini mengacu pada teori ganjaran. Ganjaran merupakan segala hal yang diperoleh melalui adanya pengorbanan, manakala pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah ganjaran dikurangi oleh pengorbanan. Selain teori ganjaran, adaptasi sosial juga menjadi teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan pernikahan beda etnis antara Etnis Jawa dengan Etnis Tionghoa di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres di Kota Surakarta. Dalam penelitian ini informan dipilih atas dasar klasifikasi usia, jenis kelamin dan status sosial, maka informan berjumlah 8 orang. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari data tertulis seperti buku, dokumen dan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam menganalisis data terdapat tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Untuk menguji validias data digunakan trianggulasi sumber. Trianggulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Trianggulasi mencerminkan suatu upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ganjaran dalam pernikahan beda etnis diketahui bahwa yang diinginkan oleh pasangan suami dan istri dalam sebuah pernikahan adalah bentuk fisik dari pasangan. Berdasarkan pada biaya, pernikahan antar etnis terkadang muncul di saat pasangan belum bekerja, sehingga membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya dalam menjaga keutuhan rumah tangganya. Hasil atau laba yang diperoleh dari pernikahan antar etnis Jawa dan Tionghoa di Kampung Balong adalah adanya pengertian dan pemahaman. Pengertian dan pemahaman pasangan merupakan salah satu hasil yang didapatkan dalam sebuah pernikahan. Pernikahan pasangan beda etnis antara Jawa dan Tionghoa juga memunculkan akulturasi budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dalam bidang bahasa terjadi dalam bentuk peminjaman istilah pada bahasa lisan atau tulisan. Bahasa lisan digunakan dalam percakapan perdagangan, seperti: mengko, dhek wingi, ora iso, dan sebagainya. Sebaliknya orang Jawa menyebut ce-pek