Abstrak


Studi Analisis Profesionalitas Dosen Di Stikes Muhammadiyah Samarinda


Oleh :
Faried Rahman Hidayat - S54110202 - Sekolah Pascasarjana

Bagi seorang dosen keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kepusaan, rasa percaya diri, serta semangat belajar yang tinggi. Hal ini berarti telah menunjukkan sikap dosen profesional yang dibutuhkan pada era globalisasi dengan berbagai kemajuannya, khususnya kemajuan ilmu dan tehnologi yang berpengaruh terhadap pendidikan (Usman.2010: 5). Tujuan penelitian adalah menganalisa bagaimana kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar, menganalisa bagaimana para dosen memenuhi standar proses pembelajaran dan menganalisa kendala apa yang dihadapi oleh para dosen dan bagaimana mengatasinya sebagai tenaga pengajar profesional di Stikes Muhammadiyah Samarinda. Bentuk penelitian yang sesuai dengan fokus masalah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus terpancang tunggal. Tehnik pengumpulan data wawancara, observasi dan analisa dokumen. Keabsahan data dengan triangulasi (sumber, metode, teori, dan penelitian). Tehnik analisis data mulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan yang saling berinteraksi. Hasil dan kesimpulan penelitian pada kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar telah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang guru dan dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 7 tentang profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan beberapa prinsip kemudian dosen telah memenuhi standar proses pembelajaran di Stikes Muhammadiyah Samarinda sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan kendala dalam melaksanakan kompetensi dosen dalam belajar mengajar dan dosen memenuhi standar proses pembelajaran di Stikes Muhammadiyah Samarinda antara lain jumlah kelas, kelengkapan laboratorium, pengadaan literatur baru, dan kurikulum baru yang memerlukan pemahaman baru tentang kurikulum tersebut. Cara mengatasinya dengan mendayagunakan ruang yang ada seperti ruang rapat dan laboratorium, sering mengikuti pelatihan, mengusulkan pada pimpinan untuk penambahan literatur, alat dan bahan laboratorium.