Abstrak
Ormas Islam Dalam Pemberitaan Media Massa(Analisis Wacana Pemberitaan Kekerasan Ormas Islam Fpi Pada Surat Kabar Harian Jawa Pos Periode Februari 2012)
Oleh :
Amalia Rachimawati - D1210006 - Fak. ISIP
FPI (Front Pembela Islam) adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada jalur keagamaan. Ormas Islam FPI dikenal sebagai ormas yang paling sering melakukan tindak kekerasan. Hal itulah yang kerapkali meresahkan masyarakat sehingga menjadikan banyak pihak tidak mengharapkan keberadaan ormas Islam FPI. Peristiwa kedatangan ormas Islam FPI di Palangkaraya pada tanggal 11 Februari 2012, menjadi perhatian dari berbagai kalangan termasuk media. Berbagai media massa baik cetak maupun elektronik berusaha menyajikan peristiwa tersebut pada pemberitaannya. Salah satu media cetak yang turut memberitakan adalah Jawa Pos. Berita mengenai peristiwa tersebut memunculkan wacana kekerasan ormas Islam FPI.
Berita adalah hasil konstruksi sebuah peristiwa, sehingga berita bukanlah peristiwa itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana kekerasan ormas Islam FPI dikonstruksi dalam teks berita surat kabar harian Jawa Pos periode Februari 2012. Untuk itu dalam menganalisisnya digunakan metode analisis wacana model Teun van Dijk sehingga pada akhirnya nanti akan diketahui bagaimana konstruksi berita di Jawa Pos terkait wacana kekerasan ormas Islam FPI. Teknik analisis wacana model van Dijk terbagi menjadi tiga struktur, yaitu (1) struktur makro dengan elemen tematik, (2) superstruktur berupa skematik dari teks berita dan (3) struktur mikro yang mengamati dari semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.
Dari hasil analisis wacana yang dilakukan, disimpulkan bahwa (1) Jawa Pos mewacanakan ormas Islam FPI sebagai ormas dengan tindak kekerasan berupa tindakan perusakan, tindakan intimidasi, teror, hasutan, adu domba dan fitnah, (2) Jawa Pos mewacanakan bahwa ormas Islam FPI melakukan pengembangan organisasinya melalui kegiatan pembentukan ormas Islam FPI di daerah dan pelantikan anggota baru ormas Islam FPI, (3) Jawa Pos mewacanakan bahwa ormas Islam FPI dengan tindak kekerasan namun organisasinya tetap melakukan pengembangan organisasi, mengakibatkan adanya aksi penolakan terhadap ormas Islam FPI, (4) Jawa Pos cenderung menggambarkan pemerintah secara positif. Pemerintah dikonstruksi telah serius dalam menangani kekerasan ormas Islam FPI dan (5) Jawa Pos mewacanakan bahwa ormas Islam FPI dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masih mendapatkan dukungan