Abstrak


Uji Sitotoksik Ekstrak Biji Pare (Momordica Charantia L.) Pada Kultur Sel Limfosit T Pasien Lupus Eritematosus Sistemik (Les) In Vitro


Oleh :
Galih Indra Permana - G0009091 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: LES merupakan penyakit autoimun, yang diperantarai oleh limfosit. Regulasi yang salah pada sistem imun mengakibatkan autoreaktivitas limfosit T dan hiperaktivasi limfosit B yang berakibat terjadinya reaksi inflamasi pada organ yang terlibat. Ekstrak biji pare mengandung Ribosome Inactivating Proteins (RIPs), momordin I, dan momordin II yang dapat menginduksi apoptosis sel dan bersifat sitotoksik. Penelitian ini untuk menguji efek sitotoksik ekstrak biji pare pada kultur sel limfosit T penderita LES. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini eksperimental laboratorik dengan the post test control group design. Sampel penelitian ini adalah kultur sel limfosit T pasien LES dalam fase aktif. Kultur sel limfosit T dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok perlakuan ekstrak biji pare, kelompok pemberian siklofosfamid, kelompok kontrol sel, dan kelompok kontrol media. Efek sitotoksik diukur dengan pengamatan spektrofotometer kemudian dilakukan analisis data dengan analisis statistik regresi untuk menentukan Inhibitory concentration fifty (IC50). Hasil Penelitian: IC50 ekstrak biji pare pada kultur limfosit T pasien LES 1704,07 µg/ml dan pada sampel normal 19,20 µg/ml. Sedangkan untuk perlakuan siklofosfamid dosis efektif IC50 sampel LES 16,80 µg/ml dan 39,24 µg/ml untuk sampel normal. Ekstrak biji pare memiliki efek sitotoksik yang lemah (weak) pada kultur sel limfosit T penderita LES dan sedang (moderately active) pada kultur sel limfosit T orang normal. Simpulan Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak biji pare memiliki efek sitotoksik yang lemah (weak) pada kultur sel limfosit T pasien LES dengan IC50 1704.07 µg/ml.