Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dengan Pendekatan Problem Solving Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Sma/Ma Pada Materi Bentuk Pangkat, Akar Dan Logaritma Di Kabupaten Merauke Tesis
Oleh :
Ignatius Dono Arianto - S85110802 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving, model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau model pembelajaran konvensional. (2) Siswa dengan kategori aktivitas belajar manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah. (3) Model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik pada masing-masing kategori aktivitas belajar siswa. (4) Siswa dengan aktivitas belajar manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik pada masing-masing model pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktorial 3×3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA/MA di Kabupaten Merauke Propinsi Papua Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 14 SMA/MA. Sampel dalam penelitian ini adalah 291 siswa, terdiri dari 98 siswa pada kelompok eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving, 100 siswa pada kelompok eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan 93 siswa pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi dari Nilai Ujian Nasional SMP mata pelajaran Matematika yang digunakan untuk uji keseimbangan, metode angket digunakan untuk mengukur aktivitas belajar matematika, dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional, sementara model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. (2) Siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, sementara siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah. (3) Pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan prestasi
x
belajar yang sama baik, sementara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional memberikan prestasi belajar yang sama baik, tetapi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving memberikan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Sementara itu, pada siswa dengan kategori aktivitas belajar sedang dan rendah, ketiga model pembelajaran memberikan prestasi belajar yang sama baiknya. (4) Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving dan konvensional, siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar yang sama baik, sementara siswa dengan aktivitas belajar sedang dan siswa dengan aktivitas belajar rendah memiliki prestasi belajar yang sama baik, tetapi siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah. Sementara itu, pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, ketiga kategori aktivitas belajar siswa memiliki prestasi belajar yang sama baiknya.