Abstrak


Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Job Order Costing pada Perusahaan Batik Sadewa di Sragen


Oleh :
Lilis Setyowati - F3303068 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Batik Sadewa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan batik yang berproduksi berdasarkan pesanan yang diterima dari pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengklasifikasian biaya dan penghitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh Batik Sadewa. Penulis dalam penelitian ini membahas mengenai pengumpulan harga pokok dengan metode harga pokok pesanan dengan data pesanan berupa batik kombinasi kain panjang, batik lawasan dan batik tulis sutra pada tahun 2006. Evaluasi yang dilakukan penulis membandingkan cara penghitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Batik Sadewa dengan penghitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada teori akuntansi biaya. Evaluasi yang dilakukan memperoleh hasil penelitian bahwa penghitungan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja telah dilakukan sesuai dengan teori akuntansi biaya, sedangkan biaya overhead pabrik belum sesuai dengan teori akuntansi biaya. Batik Sadewa membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan biaya yang dibayar per kas untuk pesanan yang bersangkutan. Menurut penulis biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif biaya overhead pabrik ditentukan di muka dengan dasar biaya bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan penghitungan menurut penulis. Hal ini disebabkan karena perusahaan hanya membebankan biaya overhead pabrik yang dibayar per kas untuk pesanan yang bersangkutan dan biaya overhead pabrik yang bersifat non kas tidak dimasukkan ke dalam penghitungan harga pokok produksi melainkan dimasukkan dalam biaya periode. Penghitungan harga pokok produksi yang dilakukan Batik Sadewa mengakibatkan pengakuan tingkat keuntungan yang lebih besar atau Batik Sadewa tidak mampu mencapai tingkat keuntungan yang diharapakan. Hasil penelitian mendasari penulis dalam penyajian saran pada Batik Sadewa. Batik Sadewa hendaknya memperhitungkan unsur biaya overhead pabrik non kas ke dalam penghitungan harga pokok produksi dan Batik Sadewa harus menggunakan tarif biaya overhead pabrik ditentukan di muka dengan dasar biaya bahan baku mengingat unsur biaya overhead pabrik yang paling dominan adalah bahan penolong dan penyebab fluktuasi unsur yang paling dominan tersebut (bahan penolong) adalah biaya bahan baku. Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik ditentukan di muka berdasarkan biaya bahan baku penghitungan harga pokok produksi atas tiap pesanan menjadi lebih tepat.