Abstrak


Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian Dalam Pembangunan Daerah Di Kabupaten Karanganyar (Pendekatan Location Quotient Dan Shift Share Analysis)


Oleh :
Ratna Nur Prihati - H0808039 - Fak. Pertanian

Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan daerah untuk mengembangkan segenap potensi yang ada di daerahnya. Pengoptimalan potensi sektor pertanian dapat dilakukan dengan penentuan prioritas pengembangan komoditas pertanian yang menjadi basis di masing-masing kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komoditas pertanian basis di masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar, mengetahui komoditas pertanian basis yang mempunyai pertumbuhan cepat dan daya saing yang baik di masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar, mengetahui komoditas pertanian basis yang diprioritaskan untuk dikembangkan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengambilan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi data produksi komoditas pertanian tiap kecamatan di Kabupaten Karanganyar tahun 2009 dan 2010, data harga rata-rata komoditas pertanian di tingkat produsen di Kabupaten Karanganyar tahun 2009 dan 2010, Kabupaten Karanganyar dalam Angka 2009 dan 2010, serta Properda Kabupaten Karanganyar. Metode analisis data yang digunakan yaitu LQ, analisis Shift Share, dan gabungan LQ dan Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan komoditas pertanian yang menjadi basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Karanganyar adalah padi sawah, jagung, kacang tanah, petai, pepaya, mangga, ketela pohon, ketela rambat, rambutan, kubis, cabe, melinjo, buncis, durian, belimbing, jambu biji, dan sukun (untuk sub sektor tabama), jahe, kencur, tebu, kunyit, cengkeh, kapuk, mete dan kelapa (untuk sub sektor tanaman perkebunan), jati dan mahoni (untuk sub sektor kehutanan), ayam kampung, ayam ras petelur, sapi potong, domba, kambing, itik, kelinci (untuk sub sektor peternakan), dan nila, tawes, gurami, lele (untuk sub sektor perikanan). Berdasarkan hasil analisis komponen pertumbuhan proporsional komoditas pertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar, komoditas pertanian basis yang mempunyai pertumbuhan cepat adalah: padi sawah, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang panjang, melinjo, alpukat, terong, ketimun, tomat, rambutan, belimbing, manggis, jambu biji, sirsak, sawo, pepaya, pisang, nanas, durian, sukun, mangga, buncis, dan petai (Sub sektor tanaman bahan makanan), tebu, kapuk, mete, kunyit, kencur, jahe dan cengkeh (Sub sektor perkebunan), jati, mahoni, dan kayu lain (Sub sektor kehutanan), ayam kampung, ayam ras pedaging, itik, sapi potong, kambing, domba dan kelinci (Sub sektor peternakan), tawes, nila, lele, gurami dan ikan lain (Sub sektor perikanan). Berdasarkan hasil analisis komponen pertumbuhan pangsa wilayah komoditas pertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar, komoditas pertanian basis yang mempunyai daya saing adalah: padi sawah, jagung, , ketela pohon, ketela rambat, kacang panjang, melinjo, alpukat, terong, ketimun, tomat, rambutan, belimbing, manggis, jambu biji, sirsak, sawo, pepaya, pisang, nanas, durian, sukun, mangga, buncis, dan petai (Sub sektor tanaman bahan makanan), kelapa, kapuk, cengkeh, mete, kunyit, kencur dan jahe (Sub sektor perkebunan), jati, mahoni, dan kayu lain (Sub sektor kehutanan), ayam kampung, ayam ras petelur, ayam pedaging, itik, sapi potong, kambing, domba, dan kelinci (Sub sektor peternakan), gurami, tawes, nila, lele, dan ikan lain (Sub sektor perikanan). Berdasarkan hasil analisis prioritas pengembangan komoditas pertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar, komoditas pertanian yang perlu dipertimbangkan untuk di kembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Karanganyar adalah kacang tanah, durian, rambutan, jati, mahoni, ayam buras, itik, kambing, sapi potong ( Kecamatan Jatipuro), ketela pohon, rambutan, jahe, cengkeh, kelapa, mahoni, domba, ikan lain ( Kecamatan Jatiyoso), kacang tanah, mete, kapuk (Kecamatan Jumapolo), petai, jengkol, belimbing, durian, jambu biji, sirsak, sawo, pepaya, nanas, mangga, duku/langsat, kencur, mete, jati, ayam ras petelur (Kecamatan Jumantono), cabe, terong, sawi, pepaya, mangga, duku/langsat, jeruk keprok, kencur, kopi robusta, jati, kambing, kelinci, gurami, tawes, nila, ikan lain (Kecamatan Matesih), jagung, ketela rambat, alpukat, jeruk keprok, cengkeh, kopi robusta, kelapa, ayam buras, domba, kambing, puyuh, sapi potong, lele, karper (Kecamatan Ngargoyoso) jagung, ketela pohon, bawang putih, durian, cengkeh, kuda, kambing, ayam pedaging, kelinci, nila (Kecamatan Tawangmangu), padi sawah, ketela rambat, terong, buncis, belimbing, jambu biji, alpukat, salak, duku/langsat, kerbau, ayam buras, domba, sapi potong, karper (Kecamatan Karangpandan), padi sawah, jati (Kecamatan Karanganyar), melinjo, belimbing, jambu biji, pepaya, pisang, jati, kayu lain, kerbau, ayam buras, itik, domba, kelinci, sapi potong, lele, gurami (Kecamatan Tasikmadu), sawo, itik, sapi potong (Kecamatan Jaten), kapuk, kerbau, gurami, ikan lain (Kecamatan Colomadu), padi gogo, ayam pedaging, lele (Kecamatan Gondangrejo), Mahoni (Kecamatan Kebakkramat), padi sawah, kacang panjang, kapuk, kunyit, mahoni, kerbau, itik, gurami (Kecamatan Mojogedang), padi sawah, cabe, sawi, manggis, nangka, sukun, jeruk keprok, mahoni, domba, kelinci, sapi potong (Kecamatan Kerjo), bawang merah, bawang putih, petai, cabe, wortel, melinjo, kentang, kubis, buncis, nangka, pisang, salak, sukun, kencur, kopi robusta, panili, kelapa, kayu lain, ayam buras, sapi potong, lele (Kecamatan Jenawi). Perlu penelitian lebih lanjut mengenai prioritas pengembangan komoditas pertanian basis di Kabupaten Karanganyar menggunakan pendekatan Tipologi Klassen untuk rencana pengembangan komoditas pertanian dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.