Keberadaan industri rokok di Indonesia memang dilematis. Di satu sisi, industri ini merupakan penyumbang terbesar kedua bagi pembangunan dan di sisi lain rokok adalah penyebab kematian terbesar setelah penyakit jantung. Industri rokok yang tergolong dalam pasar oligopoli, menyebabkan perlunya kegiatan advertensi (periklanan) sebagai salah satu sarana promosi. Dengan iklan, industri akan dapat meningkatkan profitnya selain juga berfungsi sebagai barrier to entry. Di saat semua industri terkena imbas krisis, kondisi ini tidak terjadi pada industri rokok dan industri periklanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Sales, Belanja Iklan, Harga Eceran dan IHK terhadap Profit Industri Rokok Yang Go Publik. Diduga Sales, Belanja Iklan, Harga Eceran dan IHK secara individu maupun bersama-sama berpengaruh terhadap Profit, dan diduga Belanja Iklan sebagai faktor dominan dalam mempengaruhi Profit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif Data Panel Model Fixed Effect dengan menggunakan EViews 4.0 dan SPSS 11.0. Penelitian ini mengambil data sekunder berupa Laporan Keuangan Industri dari Bursa Efek Surabaya, Harga Eceran Barang dan Jasa di 43 Kota di Indonesia dari Badan Pusat Statistik, Statistik Ekonomi dan Keuangan dari Bank Indonesia serta Smooking Ad Spend tiap industri dari AC Nielsen. Hasil Uji F penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas Sales, Belanja Iklan, Harga Eceran dan IHK berpengaruh terhadap profit industri rokok yang go publik. Hasil Uji t menunjukkan bahwa secara individu hanya variabel bebas Belanja Iklan yang berpengaruh secara signifikan terhadap profit industri rokok yang go publik. Sementara itu, berdasarkan hasil Uji t standardized, variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap profit industri rokok yang go publik adalah variabel Sales. Kesadaran beriklan pada industri rokok sangat diperlukan, karena iklan selain berfungsi sebagai persuasi juga sebagai salah satu alat pemasaran yang efektif bagi industri rokok. Dalam industri rokok, fungsi iklan lebih sebagai persuasi dibandingkan sebagai informasi asalkan tidak melanggar etika periklanan, sedangkan untuk meningkatkan Sales, industri rokok hendaknya memperluas jaringan distribusinya.