Abstrak


Pemetaan Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Jamu Instan Di Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Ananda Putuarta - H0808068 - Fak. Pertanian

Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Pemilihan tempat penelitian dan responden dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar dengan responden yaitu Petugas Operasional Pertanian, Koordinator Statistik Kecamatan, dan Ketua Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan yang diasumsikan memahami kondisi agroindustri pedesaan di wilayahnya. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis data meliputi pemetaan, identifikasi potensi tingkat kecamatan dengan Metode Perbandingan Eksponensial, identifikasi potensi tingkat kabupaten dengan Metode Borda, perumusan strategi pengembangan dengan analisis SWOT serta identifikasi Value Chain Map pada agroindustri jamu instan di Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran agroindustri jamu instan terdapat di 8 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar, antara lain : Kecamatan Jatipuro, Jenawi, Jumantono, Jumapolo, Karanganyar, Kerjo, Ngargoyoso dan Tawangmangu. Melalui Metode Borda, agroindustri jamu instan menempati peringkat ke-2 agroindustri unggulan di Kabupaten Karanganyar. Alternatif strategi pengembangan antara lain adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, memperkuat serta mengembangkan kelembagaan (klaster biofarmaka), penguatan modal dan adopsi teknologi modern, membuat lisensi atau ijin dari Badan POM dan membuat kemasan yang menarik, peningkatan kemampuan produsen dalam inovasi, peningkatan akses bahan baku lokal yang berkualitas, meningkatkan kualitas pengusaha untuk memaksimalkan daya saing, dan peningkatan promosi untuk meningkatkan pemasaran produk jamu instan. Pihak-pihak yang yang berperan dalam usaha agroindustri jamu instan antara lain: pemasok (petani biofarmaka), produsen, dan Pedagang/agen