ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar terhadap harga saham blue chip. Tingkat inflasi diproksikan dengan perubahan tingkat inflasi bulanan dalam persen sedangkan tingkat suku bunga menggunakan suku bunga SBI bulanan. Dalam penelitian ini nilai tukar rupiah menggunakan kurs tukar tengah yang dikeluarkan Bank Indonesia tiap akhir bulan dan jumlah uang beredar menggunakan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2). Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah (1) Tingkat inflasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham blue chip (2) Tingkat suku bunga secara signifikan berpengaruh negatif terhadap harga saham blue chip (3) Nilai tukar rupiah signifikan berpengaruh secara negatif terhadap harga saham blue chip dan (4) Jumlah uang beredar secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham blue chip. Sampel perusahaan yang mempunyai saham blue chip diambil dari perusahaan yang dikelompokkan dalam kategori LQ 45 dan berturut-turut termasuk dalam kategori tersebut selama Februari 2001 sampai dengan Januari 2007. Dari pengambilan sampel tersebut diketahui 13 perusahaan berturut-turut masuk dalam LQ 45 kemudian diambil harga saham closing price masing-masing perusahaan dan dirata-ratawer untuk dijadikan harga saham blue chip per bulan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga saham blue chip secara bersama-sama dipengaruhi tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar. Tingkat inflasi berpengaruh positif dan peningkatan tingkat suku bunga akan menyebabkan penurunan harga saham blue chip. Nilai tukar rupiah berpengaruh secara negatif terhadap harga saham blue chip sedangkan jumlah uang beredar berpengaruh positif. Dari uji t-test dapat diketahui bahwa hanya variabel tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham blue chip.