Abstrak


Sikap Petani Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Teknik Penyuluhan Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Eliek Prasetiawan - H0407038 - Fak. Pertanian

Buah naga terbilang buah yang baru dikenal di Indonesia. Buah naga dikembangkan di tanah air karena peluang yang besar untuk disebarluaskan di Indonesia. Bertitik tolak pada realita pentingnya buah naga yang banyak bermanfaat dan perlu untuk usahakan, perlu adanya penyuluhan pertanian di dalam membantu berkembangnya usahatani tanaman buah naga. Permasalahan yang dihadapi dalam usahatani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo adalah tanggapan petani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dalam menyikapi teknik penyuluhan yang diberikan dinas pertanian Sukoharjo. Karena dalam memulai usahatani buah naga para petani dipelopori bukan dari dinas pertanian Sukoharjo, melainkan hasil dari kerjasama dengan KUB PTS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap petani terhadap teknik penyuluhan, menganalisis faktor-faktor pembentuk sikap, dan menganalisis hubungan antara sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara ceramah, kunjungan, diskusi dan demonstrasi cara dengan faktor-faktor pembentuk sikap. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. metode pengambilan sampel secara sensus. Data dikelompokan dengan menggunakan lebar interval. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dengan teknik penyuluhan digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan menggunakan program komputer SPSS 17,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman responden berusahatani termasuk pada kategori rendah yaitu 2 tahun – 3 tahun, pengaruh orang lain yang dianggap penting termasuk dalam kategori tinggi, terpaan media massa termasuk kategori rendah, pendidikan formal termasuk kategori tinggi yaitu tamat SLTA, pendidikan non formal termasuk dalam kategori tinggi yaitu mengikuti pertemuan sebanyak 7 – 9 kali. Teknik penyuluhan dengan cara ceramah, teknik penyuluhan dengan cara kunjungan, teknik penyuluhan dengan cara diskusi, dan teknik penyuluhan dengan cara demonstrasi cara termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pendidikan non formal responden dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Hubungan yang signifikan ditunjukkan antara pendidikan formal responden dengan sikap petani terhadap Teknik penyuluhan. Sedangkan pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, dan terpaan media massa tidak signifikan dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan.