;

Abstrak


Pembelajaran Berbicara Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Studi Kasus Di Smp Negeri 2 Gemolong Kabupaten Sragen)


Oleh :
Muh Qomarudin - S84110801 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) persepsi guru Bahasa Indonesia terhadap KTSP Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) perencanaan pembelajaran bercerita yang disusun oleh guru, (3) pelaksanaan pembelajaran bercerita yang dilaksanakan oleh guru, (4) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran berbicara, dan (5) upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam pembelajaran berbicara. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif naturalistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen, rekaman arsip, wawancara, observasi langsung, observasi peran serta, dan perangkat fisik. Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peristiwa, yaitu proses pembelajaran berbicara khususnya bercerita yang diselenggarakan di kelas SMP Negeri 2 Gemolong Kab. Sragen. Data lain adalah informan yang meliputi kepala SMP Negeri 2 Gemolong, guru bahasa Indonesia, serta beberapa siswa kelas VII C, dan juga dokumen resmi mengenai dokumen administrasi guru dan dokumen karya siswa. Validasi penelitian ini menggunakan ketekukan pengamat, trianggulasi, dan pemeriksaan teman sejawat. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Hubermen. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama. Persepsi guru terhadap KTSP sudah cukup baik dan positif. Pandangan, sikap dan pemikiran guru terefleksikan dalam kegiatan pembelajaran, yang menunjukkan persepsinya yang positif terhadap kurikulum. Kedua Perencanaan pembelajaran yang dibuat guru sudah sesuai dengan acuan yang ada dalam kurikulum. Perangkat perencanaan pembelajaran bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam KTSP yang dibuat guru adalah Program Tahunan, Program Semester, Silabus Bahasa dan Sastra Indonesia dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ketiga. Pelaksanaan pembelajaran bercerita di SMPN 2 Gemolong yang dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada aspek pembinaan keterampilan berbahasa siswa. Keempat. Kendala-kendala dalam pembelajaran bercerita di SMPN 2 Gemolong dapat dibedakan menjadi tiga sumber kendala, yaitu : a) bahan ajar dan beban belajar, b) diri siswa, c) sarana dan prasarana sekolah. Kelima. Upaya yang dilakukan untuk mengatasasi kendala tersebut adalah : (1) guru harus mengembangkan bahan ajar dengan beban belajar yang lebih singkat. (2) guru harus mampu dalam mengembangkan dan menyesuaikan bahan ajar dengan kondisi dan situasi sekolah. (3) guru harus benar-benar mampu memanfaatkan waktu dan benar-benar memahami standar isi dalam KTSP.