Abstrak


Perbedaan Efektivitas Sterilisasi Dialyzer Antara Sterilisasi Manual Dengan Sterilisasi Otomatis Di Rumah Sakit Dr. Moewardi


Oleh :
Dezca Nindita - G0009057 - Fak. Kedokteran

Dialyzer termasuk critical medical equipment sehingga berisiko tinggi menyebabkan infeksi apabila terkontaminasi dengan mikroorganisme. Karena alasan ekonomi, pemakaian dialyzer secara berulang merupakan pilihan pertama unit hemodialisis di Indonesia. Proses penyiapan dialyzer pemakaian berulang dimulai dari pencucian, priming test dan sterilisasi. Sterilisasi yang digunakan di Rumah Sakit Dr. Moewardi adalah sterilisasi secara manual dan otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas steriliasi dialyzer antara sterilisasi manual dengan sterilisasi otomatis di Rumah Sakit Dr Moewardi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross sectional. Sampel diambil dari air bilasan NaCl terakhir tepat sebelum dialyzer digunakan. Sampel NaCl ini diambil baik dari dialyzer yang telah melalui proses sterilisasi manual maupun otomatis masing-masing sebanyak 15 sampel. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Perbedaan secara kepositifan kuman dianalisis menggunakan uji Chi Square, sedangkan perbedaan secara jumlah koloni kuman dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, dari 15 sampel air bilasan NaCl terakhir dari dialyzer yang disterilisasi secara manual, terdapat 10 sampel positif ditemukannya pertumbuhan koloni bakteri dan 5 sampel negatif. Sedangkan pada dialyzer yang disterilisasi secara otomatis ditemukan 7 sampel positif dan 8 sampel negatif. Bakteri yang ditemukan kesemuanya merupakan bakteri Gram positif. Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara sterilisasi dialyzer secara manual dengan otomatis baik dengan perbandingan angka kepositifan kuman (p = 0,456) maupun dengan jumlah koloni kuman (p = 0,156). Simpulan: Terdapat kontaminasi bakteri sebanyak 10 sampel (66,6%) pada dialyzer yang disterilisasi secara manual dan kontaminasi bakteri sebanyak 8 sampel (53,3%) pada dialyzer yang disterilisasi secara otomatis. Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan secara statistik antara sterilisasi manual dengan otomatis.