Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan moneter terhadap aliran modal masuk di Indonesia periode 1990:1-2004:4. Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang tergolong data time series dan bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melalui teknik kepustakaan yang didapat dari berbagai sumber, seperti Bank Indonesia dan rujukan dari internet. Hipotesis pertama dari penelitian ini adalah faktor utama yang mempengaruhi aliran modal masuk pada suatu negara yakni pertumbuhan ekonomi yang diwakili oleh Produk Domestik Bruto, suku bunga deposito, ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan dan perubahan pada aset domestik bersih. Kedua, diduga kebijakan moneter berpengaruh terhadap aliran modal masuk. Terakhir, kondisi perekonomian (dummy) sebelum dan sesudah krisis diduga berpengaruh terhadap aliran modal masuk. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan estimasi model regresi OLS, dimana variabel aliran modal masuk sebagai variabel dependen sedangkan variable Produk Domestik Bruto, aset domestik bersih, neraca transaksi berjalan, suku bunga deposito 1 bulan dan dummy sebelum dan sesudah krisis sebagai variabel independen. Hasil pengujian terbukti bahwa kebijakan efektivitas sterilisasi (melalui OPT) cukup efektif dalam meredam dampak negatif aliran modal masuk. Namun demikian, mengingat modal asing bersifat systemic (yang berhubungan dengan suatu sistem) maka kebijakan tersebut tidak dapat digunakan secara terus-menerus. Berdasarkan hasil penelitian, variabel Produk Domestik Bruto mempunyai pengaruh positif terhadap aliran modal masuk. Sedangkan, aset domestik bersih, neraca transaksi berjalan, dan dummy sebelum dan setelah krisis masing-masing mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap aliran modal masuk di Indonesia. Namun variable suku bunga deposito berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap aliran modal masuk di Indonesia. Hasil uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas, dan heteroskedastisitas disimpulkan tidak terdapat masalah. Namun terdapat masalah pada uji autokorelasi. Untuk menghindari masalah tersebut dilakukan estimasi dengan menggunakan prosedur Iterasi Cochrane-Orcutt.