;

Abstrak


Komunikasi Orang Rimba Dalam Beradaptasi Dan Membangun Identitas (Studi Fenomenologi Pada Etnis Minoritas Di Air Hitam Sarolangun-Jambi)


Oleh :
Muhaimin - S23100800 - Sekolah Pascasarjana

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisis proses komunikasi Orang Rimba dalam beradaptasi dan membagun identitas mereka di tengah kehidupan masyarakat luar yang mayoritas Melayu di daerah Air Hitam Sarolangun Jambi. Fenomena Orang Rimba tinggal (bediom) di pemukiman Trans Swakarsa Mandiri yang berada di lingkungan masyarakat Melayu merupakan hal yang unik, karena mereka harus meninggalkan kebiasaan lama, pola hidup tinggal di hutan berpindah-pindah (nomaden) dengan berburu, meramu, kemudian mereka harus tinggal menetap (bediom) dilingkungan baru, tentu mereka harus menyesuaikan perilaku komunikasinya terhadap kehidupan masyarakat luar. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi bagaimana komunikasi Orang Rimba dalam beradaptasi dengan masyarakat Melayu yang mayoritas, melakukan identifikasi bagaimana komunikasi Orang Rimba dalam membentuk identitas ditengah masyarakat Melayu yang mayoritas, dan mendeskripsikan bagaimana komunikasi Orang Rimba dalam beradaptasi dan membentuk identitas di tengah masyarakat Melayu yang mayoritas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sumber informasi penelitian ini digali dari sepuluh Orang Rimba yang ada di Air Hitam. Data digali melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan mempelajari buku-buku dan catatatan-catatan tentang Orang Rimba. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengindikasikan bahwa komunikasi Orang Rimba dalam beradaptasi dengan masyarakat Melayu di Air Hitam ditunjukkan dalam bentuk upaya penyesuaian perilaku komunikasi mereka, cara berbicara, dan penggunaan bahasa menjadi sama dan mirip dengan gaya komunikasi Orang Melayu di Air Hitam. Adaptasi tersebut mereka lakukan melalui identifikasi dan internalisasi sistem budaya masyarakat Melayu. melakukan pembauran dengan struktur sosial masyarakat Melayu. melakukan pembauran dengan mengikuti kegiatan sosial budaya (social-culture) atau kegiatan adat masyarakat Melayu. Dalam status identitasnya yang minoritas, Orang Rimba berusaha membentuk identitas dirinya dengan cara asimilasi kultural, asimilasi struktural-identifikasional, asimilasi marital, mengadopsi identitas agama, dan mengadopsi identitas nama. Dengan upaya pembauran yang dilakukan tersebut Orang Rimba sebagai etnis minoritas menerima nilai dan sikap dari budaya masyarakat Melayu yang mayoritas. Sehingga Orang Rimba menjadi diakui sebagai masyarakat Melayu dan mempunyai identitas baru sebagai Orang Rimba yang beragama, beradap, dan berbudaya.