Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Model Pembelajaran Problem Posing Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Siswa Smp Se-Kota Pontianak
Oleh :
Nurmaningsih - S851108052 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga, model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga atau model pembelajaran langsung; (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang atau rendah; (3) pada masing-masing kategori kreativitas belajar siswa, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga, model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga atau model pembelajaran langsung; (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, kreativitas belajar tinggi, sedang atau rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktorial 3 x 3. Seluruh siswa kelas VIII pada SMP Negeri se-Kota Pontianak Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 ditetapkan sebagai populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling dan hasilnya adalah siswa SMP Negeri 10 mewakili kelompok tinggi, siswa SMP Negeri 9 mewakili kelompok sedang dan siswa SMP Negeri 19 mewakili kelompok rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket dan dokumentasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika pada materi persamaan garis lurus. Kreativitas belajar siswa diketahui dengan angket dan dengan mengumpulkan nilai ulangan harian siswa pada materi sebelumnya, dapat diketahui kemampuan awal matematika siswa. Uji prasyarat analisis variansi yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi dengan uji Bartlett. Berdasarkan uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Populasi juga memiliki kemampuan awal yang sama (seimbang) berdasarkan hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji-F. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama. Dengan menggunakan taraf signifikansi = 0,05, diperoleh bahwa (1) terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika pada materi persamaan garis lurus (Fa= 4,0281 3,00 = Ftabel). Dengan uji komparasi ganda antar baris diperoleh model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga sama baiknya dengan model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga dan lebih baik dari model
pembelajaran langsung, serta model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga sama baiknya dengan model pembelajaran langsung; (2) tidak terdapat pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika pada materi persamaan garis lurus (Fb = 2,2813 3,00 = Ftabel), ini berarti bahwa siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang maupun rendah memiliki prestasi belajar yang sama. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar siswa (Fab = 0.6652 2,73 = Ftabel). Dengan kata lain (3) pada masing-masing kategori kreativitas belajar siswa, model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga sama baiknya dengan model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga dan lebih baik dari model pembelajaran langsung, serta model pembelajaran Problem Posing berbantuan alat peraga sama baiknya dengan model pembelajaran langsung; (4) pada tiap-tiap kategori model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang maupun rendah memiliki