;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Konvensional Make A Match Dan Systematic Approach To Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas Xi Sma Negeri Di Kabupaten Banyumas


Oleh :
Slamet Rijadi - S85110203 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) diantara model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran menggunakan model Konvensional, Make a Match atau Systematic Approach to Problem Solving, (2) diantara kategori kreativitas, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan kreativitas tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan kreativitas tinggi atau siswa dengan kreativitas sedang atau siswa dengan kreativitas rendah dan (4) pada masing-masing kategori kreativitas, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran menggunakan model Konvensional, Make a Match atau Systematic Approach to Problem Solving. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Sampel berjumlah 302 siswa terdiri atas 100 siswa sebagai kelompok kontrol, 101 siswa sebagai kelompok eksperimen 1 dan 101 siswa sebagai kelompok eksperimen 2. Sampel diambil menggunakan teknik stratified cluster random sampling. Metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes prestasi dan angket dengan skala Likert. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikansi 0,05. Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) pembelajaran dengan model Konvensional, Make a Match maupun Systematic Approach to Problem Solving menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama pada materi limit fungsi aljabar, (2) prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas tinggi sama dengan prestasi belajar siswa yang mempunyai kreativitas sedang maupun rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kreativitas tinggi, sedang maupun rendah mempunyai prestasi belajar yang sama dan (4) pada kategori siswa dengan kreativitas tinggi, siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Systematic Approach to Problem Solving mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Make a Match, sedangkan pada kategori siswa dengan kreativitas sedang maupun rendah siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Konvensional, Make a Match maupun Systematic Approach to Problem Solving mempunyai prestasi belajar yang sama.