Abstrak
Pola Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Sebagai Upaya Dalam Membentuk Karakter Kewarganegaraan (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Zumrotut Tholibin, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali)
Oleh :
Nurini Miraningsih - K64070342 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pola pendidikan pondok pesantren Zumrotut Tholibin dalam mengembangkan sikap toleransi pada diri santri, (2) Sejauhmana partisipasi ustad atau kyai pondok pesantren Zumrotut Tholibin dalam mengembangkan sikap toleransi pada diri santri, (3) Sejauhmana partisipasi santri dalam mengembangkan sikap toleransi di pondok pesantren Zumrotut Tholibin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Strategi penelitiannya menggunakan strategi tunggal terpancang. Sumber data diperoleh dari informan, dokumen serta tempat dan peristiwa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan teknik wawancara, analisis dokumen serta observasi. Untuk memperoleh validitas data dalam penelitian ini digunakan trianggulasi data, trianggulasi metode serta informan review. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data dan (4) pengambilan kesimpulan. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) tahap pra penelitian, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3) tahap analisis data, (4) tahap penyusunan laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Pola pendidikan di pondok pesantren Zumrotut Tholibin dapat dikatakan cukup baik karena pola pendidikan atau sistem pendidikan yang ada sudah terpenuhi. Seperti adanya tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, alat atau media, dan lingkungan pendidikan. Hanya untuk pendukungnya seperti metode, alat, media dan evaluasi masih kurang. Karena metode yang digunakan lebih ditekankan pada satu metode yaitu metode bandongan. Untuk alat dan media yang digunakan masih sederhana. Sedangkan yang evaluasinya belum ada catatan khusus setiap santrinya. Jadi evaluasi dilakukan oleh ustadz dengan mengamati langsung kegiatan serta perilaku santri sehari- harinya. (2) Partisipasi ustadz atau kyai Pondok Pesantren Zumrotut Tholibin dalam mengembangkan sikap toleransi pada diri santri sudah baik. Hal itu terlihat dari partisipasinya yang baik seperti mengajar di kelas sesuai jadwalnya. Kemudian mengadakan musyawarah dengan seluruh santri maupun dengan ustadz yang lain dalam waktu yang sudah disesuaikan dengan jadwal. Untuk selanjutnya partisipasi ustadz terlihat dari sikap keteladanannya sebagai seorang ustadz atau guru yang bertingkah laku baik pula. (3) Partisipasi santri dalam mengembangkan sikap toleransi di Pondok Pesantren vi
vii
Zumrotut Tholibin belum maksimal. Hal itu terlihat dari banyaknya sikap santri yang menunjukkan sikap kurang baiknya dalam hubungan pertemanannya maupun dalam melaksanakan kegiatan di pondok pesantren. Hal tersebut yang bisa dikatakan kurangnya rasa toleransi terhadap keragaman. Partisipasi yang bisa dilakukan santri antara lain : a) bentuk- bentuk pergaulan santri, b) manajemen konflik dalam pergaulan santri, c) aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler.