;

Abstrak


Upaya Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan Memparafrasakan Puisi Melalui Teknik Permainan Simulasi Dan Media Kartu Lambang Majas


Oleh :
Hendriyati Trikorwati - S84110803 - Sekolah Pascasarjana

Kemampuan guru mengajarkan materi memparafrasakan puisi rendah. Kemampuan ini berdampak pada proses belajar dan hasil belajar siswa. Melihat situasi demikian guru berupaya melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 7 Kebumen melalui teknik permainan simulasi kartu lambang majas; dan (2) untuk meningkatkan kemampuan memparafrasakan puisi siswa kelas VII B SMP Negeri 7 Kebumen melalui teknik permainan simulasi kartu lambang majas. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitiannya siswa kelas VII B SMP Negeri 7 Kebumen Tahun Ajaran2011/2012, yang berjumlah 32 siswa dan guru bahasa Indonesia kelas VII B SMP Negeri 7 Kebumen. Sumber data yang digunakan yaitu: tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dengan cara pernberian tugas, observasi, wawancara, analisis dokumen, tes yang berhubungan dengan materi pembelajaran, dan angket. Alat pengumpulan data berupa hasil pekerjaan siswa yaitu: (a) daftar presensi kehadiran siswa; (b) daftar kumpulan nilai test formatif tertulis siswa mulai dari siklus pertama, siklus II, dan siklus III; (c) daftar pengamatan minat belajar siswa setiap siklusnya oleh pengamatan teman sejawat; (d) hasil pengamatan catatan belajar siswa kelas; (e) pengumpulan hasil angket siswa. Penelitian dimulai dari survei kondisi awal, siklus I, siklus II, sampai siklus III. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kualitas proses belajar dan hasil pembelajaran memparafrasakan puisi melalui teknik permainan simulasi dan media kartu lambang majas. Peningkatan proses ditunjukkan dengan peningkatan belajar pada setiap siklusnya. Perasaan senang terhadap memparafrasakan puisi meningkat. Kesadaran mengikuti pembelajaran memparafrasakan puisi meningkat. Perhatian siswa terhadap penjelasan tentang memparafrasakan puisi meningkat. Kemauan dalam belajar meningkat, dan keterlibatan melaksanakan tugas dari guru meningkat. Pening-katan hasil pembelajaran memparafrasakan puisi terlihat pada setiap tindakan, baik pada kondisi awal, tindakan siklus I, tindakan siklus II, maupun tindakan siklus III. Hal ini ditandai dengan jumlah siswa yang mencapai nilai batas KKM meningkat dari kondisi awal 4 siswa, (12,5 %), siklus I meningkat menjadi 8 siswa (25%), siklus II meningkat menjadi 24 siswa (75), dan siklus III, 24 siswa (75%). Jadi bila dilihat dari kondisi awal penelitian sampai dengan siklus terakhir terlihat peningkatan hasil belajar memenuhi batas KKM sejumlah 20 siswa atau 62,5%