Abstrak


Derajat Pengekangan Susut Pada Unsaturated Polyester Resin (Upr)-Mortar (Degree Of Restraint Of Shrinkage On Unsaturated Polyester Resin (Upr)-Mortar)


Oleh :
Alhadiid - I0108054 - Fak. Teknik

Unsaturated Polyester Resin (UPR)adalah sebuah senyawa kimia thermosetresinyang terbentuk dari reaksi asam organik tak jenuh dan alkohol polyhydric. UPR memiliki sifat antara lain plastisitas yang baik, daya elastis yang sempurna, daya tahan dan daya lekat yang baik sehingga UPR dipilih sebagai bahan dasar dalam patch repairing mortar. Adapun mortar yang berbahan dasar UPR lebih cenderung memiliki kuat tarik dan kuat lentur yang tinggi bila dibandingkan dengan mortar biasa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi penambahan UPR terhadap derajat pengekangan yang terjadi dengan mengacu pada pelepasan tegangan yang terjadi pada repair material. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu membuat benda uji berupa balok beton induk dengan ukuran 300 x 100 x 90 mm dengan ditambah lapisan repair material diatasnya setebal 10 mm sehingga ukuran benda uji total menjadi 300 x 100 x 100 mm. Variasi kadar UPR yang digunakan adalah 0%, 50%, 55%, dan 60% dari berat binder. Hasil percobaan akan diperoleh data tentang perbedaan susut antara beton induk dan repair material. Dari data tersebut dapat dihitung pelepasan tegangan akibat slip yang terjadi pada repair material. Pelepasan tegangan tersebut kemudian akan dianalisis lagi dengan memperhitungkan modulus elastisitas pada masing-masing UPR-Mortar sehingga mendapatkan derajat pengekangan. Analisis data menunjukkan bahwa penambahan kadar UPR pada UPR-Mortar dapat menurunkan perbedaan susut yang terjadi antara beton induk dengan repair material. Perbedaan susut terbesar terjadi pada benda uji mortar biasa dengan rata-rata pada 28 hari sebesar 327 microstrain, sedangkan untuk UPR-Mortar 50%, 55%, dan 60% berturut-turut sebesar 106 microstrain, -77 microstrain, dan 206 microstrain dan nilai derajat pengekangannya berturut-turut sebesar 0.848, 0.801, 0.677, dan 0.626. Pada kasus ini nilai derajat pengekangan yang semakin mendekati nilai 1 tidak semata-mata material tersebut dapat melekat lebih bagus dibandingkan benda uji variasi lainnya karena ada beberapa hal lain yang mempengaruhi daya lekat antara beton induk dengan repair material seperti modulus elastisitas.