Abstrak


Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Di Obyek Wisata Gunung Rowo Indah, Kabupaten Pati (Analisis Dengan Menggunakan Metode Cipp)


Oleh :
Andi Lukman Hakim - D0109006 - Fak. ISIP

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian didapatkan melalui wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan skema model analisis interaktif yang terdiri dari tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Penelitian dilakukan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pati dan Gunung Rowo Indah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengembangan destinasi pariwisata di obyek wisata Gunung Rowo Indah, Kabupaten Pati berdasarkan metode evaluasi CIPP belum sesuai dengan yang diharapkan. Aspek context dalam pelaksanaan program sebenarnya sudah sesuai dengan yang diharapkan karena latar belakang dan tujuan pelaksanaan program jelas, yaitu untuk meningkatkan sarana dan prasarana wisata, meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah. Sementara aspek input dalam pelaksanaan program belum sesuai dengan yang diharapkan karena masih ada keterbatasan dalam sumber daya yang dimiliki, terutama SDM dan sumber finansial. Untuk aspek process dalam pelaksanaan program juga belum sesuai dengan yang diharapkan, karena dalam pelaksanaan program belum melibatkan pihak swasta atau SKPD lain, kegiatan yang dilakukan hanya sebatas rehabilitasi sarana dan prasarana yang sudah rusak. Selain itu rencana-rencana yang disusun hingga saat ini masih banyak yang belum bisa direalisasikan. Aspek product dalam pelaksanaan program juga belum sesuai dengan yang diharapkan karena masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi, terutama sarana dan prasarana wisatanya. Selain itu masih ada masyarakat yang kurang nyaman ketika berkunjung ke Gunung Rowo Indah. Hambatan-hambatan yang ditemui diantaranya masalah anggaran, keterbatasan kemampuan SDM, kurangnya kesadaran masyarakat, belum ada instalasi listrik dan air bersih, dan debit air di waduk Gunung Rowo Indah yang tidak tetap.