;

Abstrak


Pembelajaran Fisika Dengan Pbl Menggunakan Problem Solving Dan Problem Posing Ditinjau Dari Kreativitas Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa


Oleh :
Nunung Nurlaila - S83110804 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran PBL problem solving dan PBL problem posing, kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Madiun tahun pelajaran 2012-2013. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling terdiri dari 2 kelas XI A2 dan XI A3. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, angket untuk mengukur kreativitas, keterampilan berpikir kritis, afektif dan psikomotor. Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan dengan SPSS 18. Dari analisis data disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran PBL menggunakan problem solving dan problem posing berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik, tetapi tidak mempengaruhi prestasi belajar afektif; (2) kreativitas berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik; (3) keterampilan berpikir kritis berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; (4) Ada interaksi antara pembelajaran PBL problem solving dan PBL problem posing dengan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif, tetapi tidak ada interaksi pada kognitif dan psikomotorik; (5) Ada interaksi antara pembelajaran PBL problem solving dan PBL problem posing dengan keterampilan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak ada interaksi pada afektif dan psikomotorik; (6) ada interaksi antara kreativitas dan keterampilan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak ada interaksi pada psikomotorik; (7) ada interaksi antara antara pembelajaran PBL problem solving dan PBL problem posing, kreativitas, keterampilan berpikir kritis terhadap prestasi belajar psikomotorik, tetapi tidak ada interaksi pada kognitif dan afektif.