Abstrak


Media Massa Dan Kegiatan Seni Di Kota Solo (Studi Analisis Isi Unsur Berita Kegiatan Seni Di Kota Solo Pada Harian Umum Solopos Dan Joglosemar Periode 1 Juli 2011 – 31 Agustus 2011 )


Oleh :
Nunung Kusuma Wardani - D0206080 - Fak. ISIP

Solo yang merupakan bukti nyata jejak peninggalan kerajaan Mataram, memiliki peran penting untuk menjaga kelestarian budayanya yang merupakan bagian dari budaya Indonesia. Pengembangan budaya lokal tidak terlepas dari peranan pers daerah karena perannya yang tidak hanya sebagai cermin dan kanal masyarakat multikultural, namun juga berfungsi sebagai lokomotif perubahan sekaligus lembaga yang mengangkat keunggulan lokal. Denis McQuail mengemukakan bahwa isi media dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya ideologi wartawan, kepentingan pemilik media, sistem politik negara, serta masyarakat yang ada didalamnya. Harian umum Solopos dan Joglosemar sebagai surat kabar daerah sama-sama memiliki peran penting dalam penyebaran informasi di kota ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi untuk menjelaskan bagaimana perbedaan pemuatan unsur berita kegiatan seni di kota Solo pada harian umum Solopos dan Joglosemar dari kategori penempatan halaman, teknik penulisan berita, tema berita, dan sumber berita yang diangkat. Validitas data diuji dengan teknik dua pengkoder, kemudian dilakukan uji reabilitas berdasarkan rumus Holsty dan untuk memperkuat hasil uji reliabilitas digunakan rumus Scott. Berdasarkan analisis data, penempatan berita kegiatan seni pada halaman muka harian umum Solopos lebih banyak dari Joglosemar dengan persentase 18,5% banding 10,5%. Untuk kategori teknik penulisan berita, keduanya cenderung menggunakan teknik penulisan features. Harian umum Solopos memiliki kecenderung mengutamakan pemberitaan mengenai seni teater, seni arsitektur, dan seni busana sedangkan Joglosemar membagi porsi jenis kegiatan seni hampir sama rata dalam persentase pemberitaan baik itu seni rupa, seni gerak/tari, maupun seni suara. Berdasarkan hasil analisis secara umum harian umum Solopos dan Joglosemar menggunakan kelompok intelektual sebagai sumber berita dengan persentase 35,37% dan 47,37%.