Semua perusahaan pasti menginginkan sukses dan berkembang dalam menjalankan aktivitasnya. Untuk mencapai sukses dan berkembangnya suatu perusahaan, perlu adanya suatu cara yang tepat, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu cara tersebut adalah dengan menyusun anggaran penjualan. Penyusunan anggaran penjualan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena dijadikan sebagai dasar perencanaan dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk memperoleh laba.
Langkah yang perlu ditempuh sebelum menyusun anggaran penjualan adalah menyusun forecast penjualan. Metode yang digunakan dalam menyusun forecast penjualan ada dua, yaitu metode kualitatif (judgment) dan metode kuantitatif (statistik dan matematis). Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif, dengan maksud untuk menekan sedikit mungkin unsur subyektivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode forecast penjualan dalam menyusun anggaran penjualan di CV. Bayu Sakti. Metode yang digunakan dalam membuat forecast penjualan adalah metode setengah rata-rata, metode moment, dan metode least square. Data yang digunakan adalah data penjualan historis CV. Bayu Sakti selama tahun 2005, untuk membuat nilai trend penjualan. Selisih antara nilai trend dengan nilai realisasi penjualan digunakan untuk menghitung Standar Kesalahan Peramalan (SKP).
Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan nilai trend setiap bulannya selalu mengalami kenaikan. Nilai SKP untuk metode setengah rata-rata adalah 31.480.987, nilai SKP untuk metode moment dan metode least square adalah 31.146.939. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode moment memiliki nilai SKP yang sama dengan metode least square. Berdasarkan temuan tersebut maka dalam pemilihan metode forecast penjualan, sebaiknya CV. Bayu Sakti menggunakan metode least square, karena metode least square mempunyai kelebihan, yaitu perhitungannya lebih mudah dan lebih praktis daripada metode moment.