Abstrak


Manajemen Prabencana Melalui Pemberdayaan Masyarakat Siaga Bencana Berbasis Komunitas Di Kabupaten Sleman


Oleh :
Efa Apriyani - D0109026 - Fak. ISIP

Indonesia memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana. Selama ini penanganan bencana lebih banyak diutamakan pada kegiatan tanggap darurat dan kegiatan pascabencana, sedangkan kegiatan prabencana yang merupakan langkah untuk mengantisipasi risiko bencana terjadinya bencana terkadang dikesampingkan. Sleman sebagai salah satu daerah yang rawan terhadap bencana, mulai tahun 2011 sampai saat ini telah berfokus pada kegiatan prabencana. Manajemen prabencana yang sedang ditingkatkan di Sleman adalah melibatkan masyarakat tidak sebatas subjek melainkan menjadi objek dengan langkah pemberdayaan masyarakat yang juga melibatkan komunitas di Sleman. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan manajemen prabencana melalui pemberdayaan masyarakat siaga bencana berbasis komunitas di Kabupaten Sleman. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian desktiptif kualitatif dengan informan utama dari BPBD Sleman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menyesuaikan jenis penelitiannya yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 32 dukuh di Kabupaten Sleman yang telah melakukan pemberdayaan masyarakat siaga bencana berbasis komunitas dengan bantuan 37 komunitas. Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama dengan komunitas peduli bencana dalam melakukan kegiatan pemberdayaan untuk melatih dan mendidik masyarakat menjadi masyarakat yang berpengetahuan bencana dan bersikap antisipasi terhadap bencana. Manajemen prabencana dalam penelitian ini menggunakan lima prioritas aksi dari Hyogo Framework for Action (HFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di Kabupaten Sleman telah memenuhi kriteria keberhasilan pemberdayaan yaitu mendahulukan kepentingan umum, kesamaan nilai, layanan masyarakat, komunikasi, informasi, rintangan (penyelesaian), jaringan kerja, organisasi, keahlian, keselarasan. Pencapaian manajemen prabencana melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat siaga bencana berbasis komunitas yang dilakukan di Sleman, antara lain adalah pelatihan pengurangan risiko bencana; pembelajaran komunikasi dan kerjasama dalam pelatihan pengurangan risiko bencana, simulasi/ gladi lapang, sosialisasi, dan bakti sosial; membuat sistem peringatan dini dan peta ancaman bencana.