Abstrak
Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X.3 Sma Negeri 2 Karanganyar Pada Materi Listrik Dinamis Menggunakan Media Virtualab
Oleh :
Ilham Cahyadi Prasetyo - K2308093 - Fak. KIP
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 menggunakan media komputer dengan program virtualab pada materi Listrik Dinamis.
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kurt Lewin dan model Kolaboratif dengan pencapaian indikator keberhasilan tercapai pada siklus kedua. Setiap siklus diawali tahap persiapan kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 35 siswa dengan penelitian dikhususkan pada materi Listrik Dinamis. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan diskusi dengan guru, observer dan siswa, pre-test & post-test, catatan observer, kamera & handycam dan kajian dokumen. Data-data dari hasil penelitian diolah dan dianalisis secara kualitatif yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran virtualab dapat memperbaiki aktivitas belajar siswa dan kemampuan kognitif siswa pada materi Listrik Dinamis kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas belajar pada tiap siklus. Dari indikator aktivitas yang ditentukan terjadi peningkatan aktivitas belajar positif tiap siklus, dari 33,30% di prasiklus menjadi 75,36% di siklus I dan 89,57% di siklus II. Sedangkan aktivitas belajar negatifnya semakin berkurang dalam tiap siklus, yaitu 66,70% di prasiklus menjadi 24,64% di siklus I dan 10,43% di siklus II. Kemampuan kognitif siswa juga meningkat dalam setiap siklus dengan peningkatan nilai rata-rata pre-test ke post-test, yakni 52,34 menjadi 74,06 dengan rata-rata kenaikan pretest dengan postest 50,19% pada siklus I, dan 50,14 menjadi 80,30 dengan rata-rata kenaikan pretest dengan postest 75,27% pada siklus II.