Abstrak


Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium (L.) Schott) Pada Variasi Ketinggian Di Kabupaten Klaten Terhadap Dpph (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl)


Oleh :
Siti Rohmahwati - M0409055 - Fak. MIPA

Antioksidan akan bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Salah satu sumber antioksidan alami yang terdapat dalam tumbuhan adalah senyawa fenolik. Antioksidan pada umbi-umbian masih belum banyak dilaporkan. Umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) diketahui dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pangan. Umbi kimpul mengandung flavonoida serta vitamin C, sehingga berpotensi sebagai salah satu penghasil antioksidan yang baik untuk kesehatan. Tinggi rendahnya kadar metabolit sekunder pada suatu tumbuhan dapat dipengaruhi oleh lingkungan salah satunya adalah ketinggian tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total pada ekstrak metanol umbi kimpul. Sampel berupa tanaman kimpul kultivar putih segar berumur 9 bulan diambil dari Kabupaten Klaten dengan ketinggian tempat 100, 400, 700 dan 1.000 m dpl. Ekstraksi umbi kimpul menggunakan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksidan terhadap DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) dan penetapan kandungan fenolik total dengan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu. Analisa data menggunakan Analisis Varian (ANAVA) kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Anti Radical Power (ARP), sedangkan pada kandungan fenol total memberikan pengaruh yang signifikan. Nilai ARP tertinggi berasal dari ketinggian 700 m dpl (7,85). Kandungan fenol total tertinggi berasal dari ketinggian 100 m dpl (6,43). Dari penelitian yang telah dilakukan, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lingkungan yang paling berperan dalam biosintesis metabolit sekunder pada umbi kimpul.