Abstrak
Hubungan Antara Ansietas Dan Frekuensi Serangan Asma
Oleh :
Anita Rachman - G0009019 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Latar Belakang: Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Salah satu faktor pencetus serangan asma adalah kondisi psikologis pasien yang tidak stabil termasuk di dalamnya ansietas atau kecemasan. Stres dapat mengantarkan seseorang pada tingkat ansietas sehingga memicu dilepaskannya histamin yang menyebabkan penyempitan saluran napas, ditandai dengan sakit tenggorokan dan sesak napas, yang akhirnya memicu serangan asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor risiko ansietas terhadap frekuensi serangan asma.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien asma yang memeriksakan diri ke RSUD Dr. Moewardi. Sebanyak 50 subjek penelitian yang dipilih dengan menggunakan metode exhaustive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Data dianalisis dengan analisis regresi logistik ganda dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows.
Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan hasil, pasien asma dengan ansietas tinggi akan mengalami serangan asma sering 14,76 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tingkat ansietasnya rendah (OR = 14,76; CI 95% 2,62 sd 83,05; p = 0,002)
Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara ansietas dan frekuensi serangan asma. Ansietas tinggi meningkatkan frekuensi serangan asma.