;

Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Untuk Mengurangi Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Pada Siswa Kelas X Sman 1 Karangnongko Dan Sman 1 Prambanan


Oleh :
Putri Tipa Anasi - S881108007 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa untuk mengurangi risiko bencana erupsi gunungapi Merapi pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Karangnongko dan siswa kelas XH SMA Negeri 1 Prambanan Tahun Ajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan mengintegrasikan materi pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Merapi ke dalam mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode pembelajaran group investigation (GI). Dari hasil penerapan penggunaan metode pembelajaran group investigation dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Karangnongko mengalami peningkatan, yaitu sebesar 62% dari kondisi awal ke siklus I dan 19% dari siklus I ke siklus II dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal pada saat siklus II sebesar 95%. Sedangkan untuk kesiapsiagaan siswa, peningkatan yang terjadi dari kondisi awal ke siklus I hanya sebesar 14,28% dan 66,67% dari siklus I ke siklus II dengan pencapaian kesiapsiagaan siswa secara klasikal 100%. Peningkatan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Prambanan dari segi pengetahuan sebesar 55% dari kondisi awal ke siklus I dan 29% dari siklus I ke siklus II dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal pada saat siklus II sebesar 87%. Sedangkan untuk kesiapsiagaan siswa, peningkatan yang terjadi dari kondisi awal ke siklus I hanya sebesar 6,75% dan 70,87% dari siklus I ke siklus II dengan pencapaian kesiapsiagaan siswa secara klasikal 96,77%. Perbedaan hasil penelitian dari kedua sekolah tersebut dikarenakan SMA Negeri 1 Karangnongko memiliki jumlah siswa yang lebih sedikit sehingga proses belajar mengajar lebih terkendali. Selain itu jumlah siswa yang mengalami bencana erupsi Gunungapi Merapi lebih banyak sehingga pengetahuan dan kesiapsiagaan mereka lebih tinggi daripada siswa dari SMA Negeri 1 Prambanan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI yang merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif, sangatlah ideal diterapkan dalam materi pembelajaran yang terintegrasi dimana siswa dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalamannya sehari-harinya. Materi dengan menggunkan metode ini akan sangat menguatkan pemahaman dan pengetahuan siswa akan bencana, dimana pengetahuan merupakan factor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan. Sehingga pengetahuan tentang kebencanaan yang dimiliki akan mempengaruhi sikap dan kepedulian untuk siap dan siaga dalam mengantisipasi bencana.