Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Dan Teams Games Tournament (Tgt) Pada Materi Pokok Dimensi Tiga Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Sma Kelas X Di Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2011/201


Oleh :
Estu Hari Prabawanti - S851102014 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik di antara pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT atau pembelajaran konvensional, (2) manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi, aktivitas belajar sedang atau aktivitas belajar rendah, (3) pada aktivitas belajar tinggi manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, atau pembelajaran konvensional pada materi pokok dimensi tiga, (4) pada aktivitas belajar sedang manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, atau pembelajaran konvensional pada materi pokok dimensi tiga, (5) pada aktivitas belajar rendah manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, atau pembelajaran konvensional pada materi pokok dimensi tiga. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri/Swasta Se-Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Insrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket aktivitas belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba intrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes prestasi meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Uji prasyarat analisis meliputi : uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dan uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT, pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari pembelajaran konvensional dan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari pembelajaran konvensional. (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah, (3) siswa dengan aktivitas belajar tinggi pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran konvensional, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran konvensional mempunyai prestasi belajar yang sama. (4) siswa dengan aktivitas belajar sedang pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran konvensional mempunyai prestasi belajar yang sama. (5) siswa dengan aktivitas belajar rendah pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran konvensional mempunyai prestasi belajar yang sama