Abstrak


Jilbab Dan Identitas Diri (Studi kasus tentang persepsi identitas diri I dan Me di kalangan mahasiswa yang menggunakan jilbab di Universitas Sebelas Maret Surakarta )


Oleh :
Sumayya - D1210071 - Fak. ISIP

Jilbab merupakan pakaian yang ditujukan kepada muslimah untuk menutup dan melindungi aurat. Jilbab menjadi kewajiban bagi muslimah yang sudah baligh. Perintah kewajiban muslimah menutup aurat dengan jilbab tertera dalam Al Quran. Identitas diri adalah mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan. Berkenaan dengan identitas diri, I dan Me mempunyai kaitan yang erat dalam hal ini. Pengertian dari I dalam teori yang berkaitan dengan interaksi simbolik adalah respons langsung individu satu dengan individu yang lain, sedangkan Me adalah serangkaian sikap terorganisasi dari orang lain yang diandalkan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan lama penelitian selama satu bulan. Informan diantaranya adalah mahasiswa muslimah yang ada di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Informan ini ditentukan berdasarkan purposive sample, atau sample bertujuan dengan menggunakan jenis maximum variation sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, sedangkan keabsahan data diuji melalui trianggulasi data atau sumber. Kesimpulan yang dapat diambil adalah (a) jilbab dalam konsep I : muslimah berjilbab karena ingin menyempurnakan perintah Allah sesuai yang telah ditetapkan di dalam Al Quran. (b) jilbab dalam konsep Me : telah mengalami pendangkalan makna di mana jilbab dimaknai secara sempit sebagai penutup aurat dalam penampilan muslimah. Orientasi muslimah kini lebih terfokus pada jilbab fisik. Penampilan bagi muslimah sangat penting untuk membentu kesan islami di mata orang lain. (c) jilbab dalam konsep I & Me : tujuan orang memakai jilbab saat ini tidak lagi sekedar menunjukan identitas keislamannya tapi jilbab sudah menjadi multi identitas. Muslimah dengan jilbabnya ingin menciptakan kesan positif di mata orang lain seperti muslimah yang santun dan feminin. Singkatnya, muslimah saat ini ingin berjilbab sesuai ketentuan Islam dengan tetap memperhatikan tren yang sedang berkembang.