Abstrak


Perbandingan Keadaan Saturasi Oksigen Pada Inhalasi Halotan Dan Isofluran


Oleh :
David Kurniawan Sugijanto - G0009050 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Anestesi inhalasi dengan halotan dan isofluran diketahui dapat mempengaruhi keadaan saturasi oksigen pada pasien. Ini disebabkan karena kedua agen tersebut menekan pusat pernapasan dan menurunkan respon ventilasi pasien melalui cara yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keadaan saturasi oksigen pada pemberian halotan dan isofluran sebagai obat anestesi inhalasi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Moewardi. Sampel diambil dengan cara consecutive sampling. Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini, yaitu kelompok yang mendapat anestesi halotan dan yang mendapat anestesi isofluran. Masing-masing kelompok diamati keadaan saturasi oksigennya selama proses operasi berlangsung melalui bed side monitor. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua kelompok, halotan dan isofluran, mengalami penurunan saturasi oksigen pada fase induksi (halotan = 96,55 ± 1,23; isofluran = 97,05 ± 0,75; p = 0,213). Hasil analisis selanjutnya menunjukkan tidak ada perbedaan saturasi oksigen yang signifikan secara statistik antara kelompok halotan dan isofluran (p = 0,213). Simpulan Penelitian: Tidak ada perbedaan keadaan saturasi oksigen yang signifikan antara kelompok anestesi halotan dan isofluran pada fase induksi, intubasi, 5 menit setelah insisi, 10 menit setelah insisi dan 15 menit setelah insisi. Agen anestesi halotan dan isofluran sama-sama dapat menurunkan saturasi oksigen pada fase induksi.