Abstrak
Kajian Karakteristik Fisik Dan Sensori Serta Aktivitas Antioksidan Dari Granul Effervescent Buah Beet (Beta Vulgaris) Dengan Perbedaan Metode Granulasi Dan Kombinasi Sumber Asam
Oleh :
Rizki Dwi Setiawan - H0908075 - Fak. Pertanian
Buah beet (Beta vulgaris) atau sering juga dikenal dengan sebutan akar bit
merupakan tanaman berbentuk akar yang mirip umbi-umbian. Komponen utama
pada beet ialah pigmen betalain yang memberikan warna merah keunguan. Dalam
beberapa penelitian buah beet termasuk dalam 10 buah dengan antioksidan
tertinggi. Manfaat yang besar dari peran buah beet dalam bidang kesehatan dan
masih kecilnya pemanfaatan buah beet, maka diperlukan dukungan teknologi
untuk pengembangannya. Bentuk sediaan granul effervescent merupakan salah
satu alternatif baru dalam meningkatkan konsumsi terhadap buah beet. Minuman
dalam bentuk effervescent banyak digemari oleh masyarakat karena praktis, cepat
larut dalam air, memberikan larutan yang jernih, dan memberikan efek sparkle.
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan granul yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
pelarutan Effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek
sparkling (rasa seperti air soda).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode
granulasi dan kombinasi sumber asam yang digunakan dalam pembuatan granul
effervescent beet terhadap karakteristik fisik, sensori dan aktivitas antioksidan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor
yaitu faktor pertama metode granulasi dengan dua taraf yaitu granulasi kering dan
granulasi basah. Faktor kedua yaitu penggunaan kombinasi sumber asam dengan
tiga taraf yaitu kombinasi asam sitrat-asam tartrat, kombinasi asam sitrat-asam
malat, dan kombinasi asam tartrat-asam malat.
Hasil penelitian menunjukan Penggunaan metode granulasi yang berbeda
berpengaruh nyata terhadap sudut istirahat, kecepatan alir, porositas, dan waktu
larut, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kompresibilitas granul effervescent
beet. Penggunaan kombinasi sumber asam yang berbeda berpengaruh terhadap
kecepatan alir dan porositas, tetapi tidak berpengaruh terhadap sudut istirahat,
kompresibilitas, dan waktu larut. Pengujian organoleptik secara keseluruhan
menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata diantara metode granulasi dan
kombinasi asam yang berbeda, kecuali terhadap parameter rasa. Granul
effervescent pada metode granulasi kering dan kombinasi asam sitrat dan asam
malat memiliki aktivitas antioksidan yang tertinggi dibanding dengan perlakuan
lainnya yaitu sebesar 1,17%.