Abstrak


Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn.) Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Tikus Putih (Rattus Norvegicus)


Oleh :
Andina Rosmalianti - G0009013 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung sedenter dan mengkonsumsi diet tinggi lemak menyebabkan peningkatan risiko hiperkolesterolemia dan Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK merupakan penyakit metabolik yang menyebabkan angka kematian cukup banyak di Indonesia. Obat herbal mulai sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit metabolik, termasuk hiperkolesterolemia. Buah belimbing wuluh, salah satu dari tanaman herbal, dipercaya memiliki efek antikolesterol karena kandungan bioaktifnya, yaitu pektin, saponin, dan niasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah belimbing wuluh terhadap kadar kolesterol LDL tikus putih. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Subjek dari penelitian ini adalah 35 ekor tikus putih jantan galur Wistar berusia 2-3 bulan dengan berat badan 160-220 gram. Subjek dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, serta kelompok perlakuan yang diberi ekstrak buah belimbing wuluh dosis I dan II. Setelah diadaptasi selama seminggu, semua kelompok kecuali kontrol normal diberi pakan hiperkolesterolemik dan PTU 0,01% selama 14 hari. Pada hari ke-22, kelompok kontrol positif diberi simvastatin 0,8 mg/200 g BB, Kelompok perlakuan diberi ekstrak buah belimbing wuluh dengan dosis masing-masing 40 mg/200 g BB dan 80 mg/200 g BB selama 14 hari. Sampel darah diambil pada hari ke-37 melalui vena retro-orbitalis untuk mengukur kadar LDL. Data dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Signifficance Difference (LSD). Hasil: Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan rerata kadar LDL yang signifikan pada kelima kelompok (p < 0,001). Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan rerata kadar kolesterol LDL yang bermakna antara kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan ekstrak buah belimbing wuluh dosis I dan II dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p < 0,001). Ada perbedaan rerata kadar LDL yang bermakna pada kelompok perlakuan ekstrak buah belimbing wuluh dosis I dengan kelompok kontrol positif (p = 0,044) dan kelompok kontrol normal (p = 0,001). Tidak didapatkan perbedaan rerata kadar LDL yang bermakna antara kelompok perlakuan ekstrak buah belimbing wuluh dosis II dengan kelompok kontrol positif (p = 0,246) dan kelompok kontrol normal (p = 0,790). Simpulan: Ekstrak buah belimbing wuluh dosis 40 mg/200 g BB dan 80 mg/200 g BB memiliki pengaruh menurunkan kadar kolesterol LDL tikus putih yang diinduksi pakan hiperkolesterolemik.